Muncul di Bandara YIA Kulon Progo, Apakah Ulat Gagak Berbahaya?

Muncul di Bandara YIA Kulon Progo, Apakah Ulat Gagak Berbahaya?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 19 Apr 2024 18:48 WIB
Ulat gagak yang bermunculan di sekitar kawasan Bandara YIA, Kulon Progo, Jumat (19/4/2024).
Ulat gagak yang bermunculan di sekitar kawasan Bandara YIA, Kulon Progo, Jumat (19/4/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Jogja -

Ulat gagak bermunculan di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo. Jumlahnya yang terbilang banyak membuat pengunjung dan karyawan YIA terganggu.

General Manager YIA, Rully Artha mengonfirmasi kemunculan ulat gagak di kawasan YIA. Terkait hal itu, pihaknya telah menerjunkan tim guna membersihkan ulat agar tidak mengganggu operasional penerbangan.

"Jadi langkah yang kita lakukan kolaborasi dengan teman-teman BMKD dan tim teknis kami untuk melakukan pembersihan ulat-ulat tersebut sehingga tidak mengganggu operasional kami," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Cook Island Biodiversity & Natural Heritage, ulat gagak memiliki nama ilmiah Asiomorpha coarctata. Hewan ini banyak ditemukan di Indonesia dan Hawaii. Lantas apakah ulat gagak berbahaya?

Apakah Ulat Gagak Berbahaya?

Dikutip dari laman resmi North Carolina State Extension Publications, ulat gagak bukan hewan yang berbahaya untuk manusia. Meskipun terkadang memasuki bangunan dalam jumlah yang besar, ulat gagak tidak menggigit, menyengat, atau menyebarkan penyakit.

ADVERTISEMENT

Ulat gagak memang terkadang memancarkan aroma yang tidak sedap, tetapi tidak mengeluarkan racun yang dapat melukai atau membahayakan manusia. Selain tidak berbahaya bagi manusia, kehadirannya juga tidak menyebabkan kerusakan pada kayu kering, pakaian, atau makanan.

Biasanya, ulat gagak mencari tempat yang lembap dan gelap, misalnya di tumpukan kompos atau di bawah kayu lapuk.

Mengapa Ulat Gagak Masuk ke Dalam Bangunan?

Berdasarkan informasi dari laman resmi Alabama Cooperative Extension System, ulat gagak bisa masuk ke dalam bangunan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi cuaca yang ekstrem, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit hujan.

Hujan lebat dapat memaksa ribuan ulat gagak keluar dari habitat mereka untuk mencari lingkungan yang lembab namun tidak terlalu basah. Sayangnya, mereka kadang mencari perlindungan di dalam rumah dan bangunan. Menyebabkan banyak ulat gagak terlihat di halaman, jalur masuk, lubang jendela, garasi, ruang bawah tanah, dan basement.

Selain itu, perilaku biologis mereka juga dapat menyebabkan migrasi massal. Pada peralihan ke musim panas atau kemarau, mereka biasanya bermigrasi untuk mencari pasangan. Ada juga kemungkinan adanya hubungan antara jumlah besar ulat gagak di taman dan pembangunan rumah dan lingkungan baru.

Selama konstruksi, material seperti serpihan kayu dan tumpukan batu bata menjadi tempat persembunyian yang gelap dan lembab di mana populasi ulat gagak dapat berkembang. Rumput baru dan tempat tidur yang penuh serbuk kayu juga memungkinkan populasi ulat gagak tetap tersembunyi sambil mereka berkembang biak.

Setelah satu atau dua tahun dan didukung faktor cuaca, populasi mereka menjadi sangat besar. Dengan begitu setiap perubahan cuaca, terutama saat curah hujan meningkat, migrasi ulat gagak berpotensi terjadi.

Cara Mencegah Ulat Gagak Masuk ke Dalam Bangunan

Untuk mencegah ulat gagak masuk ke dalam bangunan, kita bisa melakukan dua cara berikut ini.

1. Pencegahan Fisik

  • Tutup retakan dan celah di dinding dan dasar fondasi untuk mencegah ulat gagak dan hama lainnya masuk.
  • Pasang wool baja untuk menutup lubang weep dan mengisi celah besar di dinding, ventilasi, dan sekitar pipa saluran air. Gunakan busa untuk menjaga wool baja tetap di tempat.

2. Kurangi Kelembapan dan Sumber Makanan

  • Alirkan air hujan jauh dari rumah dan bangunan untuk menjaga lingkungan tetap kering.
  • Buang kumpulan air dari pipa bocor, irigasi, dan kondensasi pendingin udara untuk membantu mengurangi kelembaban di area sekitarnya.
  • Pastikan lahan bebas dari sampah daun dan potongan rumput untuk menghilangkan sumber makanan dan habitat ulat gagak. Buang bahan organik jauh dari struktur.
  • Hindari makanan hewan peliharaan yang tidak dimakan setiap malam karena ulat gagak terkenal suka memakan makanan hewan peliharaan yang lembab.
  • Gunakan mulsa dengan ketebalan maksimal 2 hingga 4 inci dan bersihkan rumput untuk meningkatkan aliran udara dan membuat lahan kurang cocok untuk ulat gagak.

Jadi, ulat gagak tidak berbahaya bagi manusia meski kehadirannya mengganggu. Semoga bermanfaat!




(apl/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads