Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke Polda Metro Jaya gegara video khotbah yang viral beberapa waktu lalu. Pendeta Gilbert dituduh melakukan penistaan agama gegara video khotbah yang viral itu.
Pendeta Gilbert pun buka suara soal pelaporan dirinya ke Polda Metro pada 16 April 2024 kemarin. Dia kembali meminta maaf atas video khotbahnya itu.
"Statement saya, sekali lagi, kami menyatakan maaf kami kepada umat yang terlukai dan tersakiti. Insyaallah ke depannya lebih baik," kata Gilbert saat dihubungi, dilansir detikNews, Rabu (17/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan ke Pendeta Gilbert ini dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. Kasus ini, kata Ade, kini ditangani Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Benar. Laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," kata Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (17/4).
Permintaan Maaf Pendeta Gilbert
Sebagai informasi, usai videonya viral, Pendeta Gilber mendatangi kediaman Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Dia menyampaikan permintaan maafnya dan klarifikasi terkait video khotbahnya.
"Ya, bagi saya, kenapa memilih Pak JK, ada tiga alasannya. Yang pertama, Pak JK adalah orang yang senior di bangsa ini dan sudah menduduki banyak jabatan, berarti beliau berpengalaman dan bukan hanya berpengalaman, tapi beliau juga seorang yang diakui sebagai quote and quote pemimpin muslim. Dalam hal ini, beliau juga pemimpin Dewan Masjid. Itu yang pertama, karena saya tahu beredarnya banyak hal justru ada di masjid-masjid," ujar Gilbert di kediaman JK di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4).
Gilbert menyebut JK sebagai man of peace. Gilbert menilai JK sudah banyak mendamaikan beberapa keadaan di Indonesia.
"Dan yang ketiga, pasti beliau adalah orang yang asyik, ya kan ada banyak orang, makin tinggi jabatannya makin sulit dijumpai, kadang kala ada orang mengatakan lebih gampang cari Tuhan daripada cari dia, gitu kan. Tapi Pak JK seorang yang siap buat apa saja buat bangsa dan negara," paparnya.
"Pokoknya buat bangsa dan negara, apalagi demi kedamaian, bisa mudah dicarinya gitu. Dalam hal ini, kemarin kita berdiskusi, kita minta waktu, beliau di tengah kesibukannya langsung mengambil waktu hari ini karena buat beliau bangsa dan negara dan kedamaian itu selalu penting," lanjut Gilbert.
Video khotbah Gilbert yang viral itu bicara soal 2,5 persen dan membandingkannya dengan perpuluhan. Dalam video itu, Gilbert juga bicara soal gerakan salat umat Islam dan membandingkannya dengan gerakan saat umat Kristen beribadah di gereja.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Detik-detik Pembuat Mural 'Awas Intel' di Jokteng Wetan Didatangi Polisi