Selama kalender masih berada di bulan Syawal, umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa Syawal. Tahukah detikers bahwa pelaksanaan puasa ini dapat digabung dengan puasa sunnah lainnya? Yuk, simak niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis berikut ini!
Dirujuk dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama, bulan Syawal 1445 Hijriah memiliki total jumlah hari 30. 30 hari ini terhitung dimulai pada Rabu, 10 April 2024 hingga Kamis, 9 Mei 2024.
Dalam rentang waktu tersebut, detikers dapat berpuasa Syawal sejumlah enam hari. Adapun waktu paling utamanya adalah pada 2 Syawal sampai 7 Syawal. Kendati demikian, diperbolehkan untuk berpuasa pada tanggal selainnya, baik secara berturut-turut atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kalanya puasa Syawal ini ditunaikan pada hari Senin atau Kamis. Dalam kondisi demikian, detikers dapat menggabungkan dua niat puasa sehingga meraih dua pahala. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Niat Puasa Syawal sekaligus Senin Kamis
Dikutip dari buku Tentang Puasa Syawal Enam Hari oleh Abu Fudhail Abdurrahman, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata:
اذا اتفق أن يكون صيام هذه الستة في يوم الاثنيَّ أو الخميس فانه يحصل على الجرين بنية أجر اليام الستة وبنية أجر يوم الاثنيَّ والخميس لقوله صلى الله عليه وسلَ انما العمال بالنيات وإنما لكل امرء ما نوى
Artinya: "Apabila puasa Syawal enam hari ini bertepatan dengan hari Senin dan Kamis, maka sesungguhnya bisa mendapatkan dua pahala dengan niat puasa Syawal enam hari dan puasa Senin-Kamis. Hal itu berdasarkan sabda Nabi SAW, 'Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan hanyalah seseorang mendapatkan apa yang dia niatkan."
Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab I'anatut Thalibin juga memberikan keterangan serupa. Diambil dari situs resmi Universitas Islam Sunan Gunung Djati, beliau berkata:
"Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya. Ini seperti bersedekah kepada famili yang niat sedekah dan silaturrahmi."
Dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, niat merupakan perbuatan hati dan karenanya, letaknya di hati. Pun juga tidak ada riwayat yang mengisahkan bahwa Nabi SAW melafalkan atau membaca niat. Alhasil, niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis cukup ada di hati detikers sekalian.
Seseorang harus sudah berniat sejak masuk waktu maghrib. Namun, jika terlewat, ia dapat berniat dengan batas waktu dzuhur. Dengan catatan, belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana penjelasan dalam situs NU Online.
Adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala.
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal dikerjakan sebagaimana puasa umumnya. Secara ringkas, ini urut-urutannya:
- Niat sejak malam sebelumnya. Jika terlupa, dapat berniat hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Dengan catatan, belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
- Sahur (sunnah).
- Menahan diri sejak terbitnya fajar yang ditandai dengan kumandang adzan subuh.
- Berbuka ketika matahari terbenam.
- Membaca doa buka puasa setelah berbuka.
Keutamaan Puasa Syawal dan Senin Kamis
Orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapat pahala layaknya puasa setahun. Diambil dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, dalilnya adalah hadits Abu Ayyub al-Anshari ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِرًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian menyusulnya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim no 1164)
Ada juga hadits lain yang menjelaskan keutamaan serupa. Dirujuk dari buku 10 Masalah Fiqih Puasa Syawal karya Abu Ubaidah Yusuf, ini redaksinya:
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَّةِ. مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشَرُ أَمْثَالِهَا
Artinya: "Dari Tsauban, budak Rasulullah SAW, bahwasanya beliau SAW bersabda, 'Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka seperti telah berpuasa setahun penuh. Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan." (HR Ibnu Majah no 1715, ad-Darimi no 1762, Ibnu Khuzaimah no 2115, dan lain-lain)
Sementara itu, salah satu keutamaan puasa Senin Kamis adalah hari tersebut merupakan waktu diangkatnya amal manusia. Ditilik dari situs NU Online, seorang budak bertanya kepada Usamah bin Zaid, "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?"
Usamah menjawab, "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab, 'Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.'"
Nah, itulah penjelasan tentang niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis. Semoga bermanfaat, Dab!
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu