Untung Cahyono, khatib di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul yang viral karena menyampaikan khotbah menyinggung pemilu saat Salat Idul Fitri akhirnya minta maaf. Hal itu diungkapkan usai pertemuan tertutup antara Untung dan PHBI (Pengurus Hari Besar Islam) Tamanan dan stakeholder lainnya.
"Jadi intinya dalam pertemuan tadi kami sudah sampaikan di depan bapak-bapak, para tokoh masyarakat yang punya kewenangan dalam rangka membuat satu kondisi yang terbaik di lingkungan Tamanan," kata Untung ditemui wartawan usai pertemuan di Banguntapan, Bantul, Sabtu (13/4/2024).
Untung menyampaikan, agar peristiwa ini tidak berlanjut, dan menimbulkan polemik panjang dia meminta maaf kepada seluruh warga. Permintaan maaf itu terkait isi khotbahnya yang menyinggung soal kecurangan pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi satu karena sudah seperti ini ya supaya tidak berlanjut kami dengan tegas menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami," ujar dia.
Dia berjanji dengan adanya peristiwa ini akan lebih berhati-hati saat berbicara di depan forum. Dia juga berjanji akan melakukan koreksi diri setelah kejadian ini.
"Yang kedua, ya saya pribadi tentu secara tegas kami manusia biasa untuk lebih dewasa supaya kami harus lebih berhati-hati. Khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi memang forumnya itu sangat berbeda apalagi jemaah yang besar kan kita nggak tahu persepsi masing-masing," ucapnya.
![]() |
Sebelumnya viral di media sosial, ratusan jemaah Salat Id di Tamanan, Bantul meninggalkan lokasi. Dinarasikan dalam video yang beredar, warga bubar karena khotbah berisi politik.
Dalam video itu ada juga yang menampilkan khatib tengah berkhotbah dan menyinggung soal kecurangan dalam Pemilu 2024.
Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan Bantul, Sujendro Nugroho mengaku pihaknya lalai karena tak mengecek materi khotbah dari khatib sebelum dibawakan usai Salat Id
"Saya mohon maaf karena memang tahun ini terfokus pada masalah takbir dan festival lomba sehingga untuk konfirmasi masalah ustaz untuk masalah isian memang kami tidak meminta materinya. Memang sejak dulu, sejak saya menjadi ketua PHBI tidak ada, saya anggap sudah tahu sendiri, sejak 1987 sampai sekarang, sampai dulu itu kan tidak ada masalah apa-apa. Baru kali ini," ujar Sujendro, Sabtu (13/4/2024).
Ia secara pribadi juga mengaku khilaf dan meminta maaf.
"Ya saya sendiri mungkin khilaf. Ya saya mohon maaf itu, mungkin saya juga nggak mengetahui untuk detailnya sebelumnya itu," tambahnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi