Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja memprediksi puncak volume kendaraan akan mulai meningkat malam ini. Diperkirakan, momen H+2 Lebaran akan dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata atau liburan lantaran masa silaturahmi Idul Fitri 1445 H sudah lewat.
Kepala Dishub Kota Jogja Agus Arif Nugroho memprediksi, jumlah kendaraan yang masuk Kota Jogja melebihi 150 ribu. Jumlah ini tak hanya untuk para pemudik tapi juga wisatawan.
"Kalau prediksi kami mulai ada peningkatan volume kendaraan itu malam ini, karena kalau dilihat dari kebiasaannya, besok itu sudah waktunya berwisata. Antara 140 ribu hingga 150 ribu bahkan lebih," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (11/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikJogja di kawasan Malioboro, Agus menyebut sudah ada kendaraan plat luar kota yang mulai melintas. Namun, untuk volume kendaraan masih cenderung landai, yang artinya belum terjadi penumpukan yang signifikan.
"Kalau untuk perbandingan, dalam kondisi normal harian kendaraan yang melintas di Kota Jogja itu rata-rata 120 ribu kendaraan (per hari)," katanya.
Agus menuturkan sempat ada peningkatan kendaraan sebelum Hari H Idul Fitri. Tepatnya, pada 5 April 2024 sempat menyentuh angka 144.957 unit kendaraan.
Namun, angka ini kembali melandai selang sehari setelahnya. Pada 6 April 2024, ada sekitar 129.347 unit kendaraan yang melintas.
Agus menuturkan lonjakan kala itu terjadi karena momen mudik Lebaran. Didominasi oleh kendaraan yang melintas untuk pulang kampung. Sementara pada Jumat (12/4/2024), diprediksi bakal didominasi oleh para wisatawan.
"Prediksi kami besok itu sudah murni berwisata dan biasanya kawasan Malioboro jadi rujukan setelah paginya berlibur di pantai atau lokasi lainnya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini Agus mengingatkan agar para wisatawan parkir di lokasi resmi. Menurutnya, Pemkot Jogja dan Pemda DIY telah menyiapkan setidaknya 19 kantong parkir yang berfokus di kawasan Tugu Pal Putih hingga Titik Nol Kilometer Jogja.
Belasan kantong parkir resmi ini total mampu menampung 691 mobil dan 4.144 unit sepeda motor. Masih ditambah 90 bus pariwisata di tempat khusus parkir Abu Bakar Ali, Ngabean, dan Panembahan Senopati.
"Tentunya tarif yang berlaku di 19 kantong parkir ini resmi sesuai Perda. Jika ada peningkatan itu tarif progresif yang sudah sesuai aturan dan ada batasnya," katanya.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan