Hadapi Sampah Libur Lebaran, Pemkot Jogja Kosongkan Depo-Optimalkan TPST 3R

Hadapi Sampah Libur Lebaran, Pemkot Jogja Kosongkan Depo-Optimalkan TPST 3R

Dwi Agus - detikJogja
Minggu, 07 Apr 2024 14:26 WIB
Pengosongan Depo sampah Mandala Krida belum lama ini.
Pengosongan Depo sampah Mandala Krida belum lama ini. (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Jogja - Menghadapi potensi tumpukan sampah libur Lebaran, Pemkot Jogja akan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R). Terdapat tiga lokasi TPST 3R yakni di Nitikan, Karangmiri dan Kranon. Namun dari ketiga lokasi ini baru TPS 3R Nitikan yang beroperasi optimal.

Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menuturkan skema ini sekaligus wujud desentralisasi pengolahan sampah mandiri. Berjalan pascarencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan pada 15 April 2024, hasil olahan sampah akan dikelola menjadi Refused Derived Fuel (RDF).

"Ini sebagai skema untuk mengurangi volume sampah selama libur Lebaran. Nanti dioptimalkan dengan pengolahan di TPST 3R yang kita miliki," jelasnya saat dihubungi, Minggu (7/4/2024).

Singgih menuturkan untuk TPS 3R Nitikan telah terpasang alat baru. Setidaknya mampu mengolah sampah sebanyak 30 ton/hari. Hasil olahan menjadi RDF yang digadang-gadang menjadi bahan bakar alternatif.

"Sementara kita menyiapkan di tiga lokasi. Yang sekarang sudah operasional di Nitikan 30 ton per hari untuk RDF sudah mulai," katanya.

Skema lain yang dilakukan adalah pengosongan depo sampah. Tindakan ini sudah diawali sejak akhir Maret 2024. Targetnya depo yang kosong dapat menampung sampah dari warga, pemudik maupun wisata di Kota Jogja.

Pengosongan depo sampah ini turut berkoordinasi dengan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kaitannya adalah memindahkan sampah dari depo ke TPA Piyungan. Skema yang diajukan adalah pemanfaatan kuota tambahan sebelum penutupan 15 April 2024.

"Terutama untuk depo sampah di Mandala, Pengok, Argolubang, THR di Jalan Brigjen Katamso dan Lapangan Karang Kotagede. Yang lain mandali (aman terkendali), lalu (sampah) mau dibuang ke mana? Sebelum tutup, ya kesana dulu (TPA Piyungan)," ujarnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Ahmad Haryoko memastikan pengolahan sampah di TPST 3R optimal. Meski masih dalam tahap uji coba, namun bisa mengolah hingga maksimal 50 ton/hari.

Di satu sisi Ahmad mengakui bahwa kinerja mesin belum optimal. Ini karena pengolahan RDF di TPST 3R Nitikan diawali April 2024. Sehingga masih dalam tahapan uji coba hingga berjalan optimal.

"Kalau spesifikasi mesin 20 ton per hari. Kita kombinasi dengan mesin gibrig sehingga akumulasi menjadi 50 ton per hari. Tapi masih ada residu sekitar lima ton per hari," katanya.

Tahapan pengolahan sampah diawali dengan memilah jenis sampah. Untuk sampai anorganik diolah menjadi bahan baku RDF. Sementara untuk sampah organik diolah menjadi kompos.

Pemilahan sampah anorganik terfokus untuk jenis plastik. Setelah terpilah lalu berlanjut pencacahan menjadi potongan kecil. Ahmad menuturkan hanya sampah plastik yang bisa diolah menjadi RDF.

"Sampah anorganik kering yang tercacah itu siap jadi RDF. Sementara yang anorganik bisa langsung disetor ke offtaker di Cilacap. Yang organik kita komposkan," ujarnya.




(aku/apl)

Hide Ads