Jemaah masjid Aolia akan melaksanakan salat Idul Fitri pada Jumat besok. Salat Id akan dilaksanakan di aula rumah Imam masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranono yang akrab disapa Mbah Benu di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul.
Adapun hari ini, Kamis (4/4), merupakan hari terakhir mereka berpuasa.
"Besok jemaah masjid Aolia akan melaksanakan salat Id," kata menantu Mbah Benu, Daud, saat dihubungi wartawan, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daud mengatakan, salat Id jemaah masjid Aolia akan diimami oleh Mbah Benu. Dia menambahkan, malam ini tidak ada takbiran seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tidak ada aktivitas (takbiran). Hanya salat Isya saja. (Besok) Tidak ada acara halal bihalal," ujar dia.
Penjelasan Kemenag Gunungkidul
Diberitakan sebelumnya, jemaah masjid Aolia mulai menunaikan puasa lebih awal pada Kamis, 7 Maret 2024. Terkait itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul telah memberikan penjelasan.
"Kemenag sudah klarifikasi ke Mbah Ibnu (Imam masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo) mengapa mulai tarawihnya tadi malam. Sudah ketemu dan (Ibnu) menyampaikan penjelasan bahwa itu berdasarkan keyakinan beliau," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Gunungkidul, Sa'aban Nuroni, kepada detikJogja melalui telepon, Kamis (7/3/2024).
Nuroni menerangkan pihaknya menghormati sikap kelompok yang memiliki keyakinan berbeda mengenai awal maupun akhir Ramadan.
Perihal jemaah masjid Aolia melaksanakan ibadah Ramadan lebih awal, Nuroni membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan hal tersebut selalu terjadi sejak lama.
Meski demikian, biasanya Jemaah Aolia hanya berbeda satu hingga dua hari dari kalender pemerintah. Sedangkan pada tahun ini perbedaannya mencapai tiga hingga empat hari.
"Tetapi memang untuk tahun ini khas, ya. Khasnya bedanya kan tiga sampai empat hari dari umumnya umat Islam melaksanakan puasa. Kemarin kan biasanya jaraknya satu hari sampai dua hari," jelasnya.
Adapun mengenai Jemaah Aolia, lanjutnya, kelompok tersebut tidak memiliki perbedaan dengan masyarakat muslim pada umumnya. Adapun perbedaannya hanya di sistem penanggalan yang juga sering dijumpai pada kelompok lain.
"Tapi yang tidak bareng (dengan jadwal puasa Ramadan yang ditetapkan pemerintah) itu kan bukan hanya jemaah masjid Aolia tetapi juga ada ormas lain," kata Nuroni saat itu.
(dil/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu