Belasan Warga Klumpit Gunungkidul Keracunan Usai Santap Takjil

Belasan Warga Klumpit Gunungkidul Keracunan Usai Santap Takjil

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Rabu, 03 Apr 2024 15:25 WIB
Warga Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong, yang keracunan usai menyantap takjil saat dirawat di RS Panti Rahayu, Gunungkidul.
Warga Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong, yang keracunan usai menyantap takjil saat dirawat di RS Panti Rahayu, Gunungkidul.Foto: Dok. Polsek Ponjong
Gunungkidul -

Belasan warga Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong, harus dirawat di rumah sakit lantaran keracunan. Mereka menderita muntah-muntah dan diare usai menyantap takjil.

"Ada 12 yang dirawat sebentar di RS Panti Rahayu dan Puskesmas Ponjong I, 7 di Panti Rahayu. 5 di Puskesmas Ponjong I," jelas Kapolsek Ponjong, Kompol Yulianto, melalui telepon, pada Rabu (3/4/2024).

Kejadian itu bermula saat warga RT 02 dan RT 03 menghadiri pengajian di TPA Masjid Nurul Iman di Padukuhan Klumpit, pada Selasa (2/4) sore. Dalam acara itu, warga bersama-sama menyantap takjil yang telah disiapkan. Diketahui, takjil itu disiapkan oleh salah satu warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena (warga yang mendapat giliran menyiapkan takjil) tidak biasa memasak, maka makanan takjil dipesankan dari seorang warga," terang Yulianto.

Takjil berupa nasi bungkus dengan lauk oseng tempe, mie, dan ayam. Ada sebanyak 25 takjil yang disiapkan di acara tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dibagikan 21 bungkus sesuai jamaah yang hadir," lanjutnya.

Namun, setelah menyantap takjil tersebut, sekitar pukul 20.30 WIB warga mulai merasakan beberapa gejala. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Muntah-muntah dan diare. Kemudian dilarikan ke Puskesmas Ponjong I dan RS Panti Rahayu Karangmojo untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kasi Pelayanan Kalurahan Kenteng, Sugiyarno, menerangkan bahwa warga yang sempat mendapat perawatan sudah diizinkan untuk pulang. Warga yang keracunan kebanyakan anak-anak.

"Korban sudah pulang semua. Kebanyakan korban anak kecil. Ada orang tua juga. Satu yang diinfus lainnya pengobatan biasa. Pulang jam 12 (malam)," jelas Sugiyarno, melalui telepon, pada Rabu (3/4/2024).




(cln/apu)

Hide Ads