Apa Itu Sabtu Suci? Pengertian, Sejarah, Makna, dan Warna Liturgi

Apa Itu Sabtu Suci? Pengertian, Sejarah, Makna, dan Warna Liturgi

Agus Riyanto - detikJogja
Sabtu, 30 Mar 2024 11:24 WIB
Empty tomb of Jesus at sunrise with crosses in background
Ilustrasi Paskah. Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Jogja -

Di antara Jumat Agung dan Minggu Paskah ada satu hari yang dinamakan Sabtu Suci. Sabtu Suci merupakan hari terakhir dari rangkaian Prapaskah umat Kristiani.

Sabtu Suci juga dikenal sebagai Sabtu Sepi. Dalam bahasa Latin disebut Sabbatum Sanctum - "Hari Sabat Suci". Sabtu Suci adalah hari yang mengikuti Jumat Agung dan mendahului Minggu Paskah.

Pada Sabtu Sunyi, umat Kristiani memperingati saat tubuh Yesus Kristus diletakkan di kubur setelah Ia disalibkan pada Jumat Agung. Keesokan harinya, pada Paskah, Yesus bangkit dari kematian-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, berikut informasi lengkap mengenai perayaan Sabtu Suci.

Pengertian Sabtu Suci

Dikutip dari situs Britannica, Sabtu Suci adalah sebuah perayaan keagamaan orang Kristen yang menandai berakhirnya masa Prapaskah dan jatuh pada satu hari sebelum Minggu Paskah. Perayaan ini mengenang hari terakhir kematian Kristus yang secara tradisional diidentifikasi oleh banyak orang Kristen sebagai hari di mana Kristus turun ke Neraka atau ke "dunia orang mati".

ADVERTISEMENT

Sabtu Suci adalah saat yang diselimuti keheningan dan pengharapan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Ini adalah hari di antara penyaliban Yesus Kristus pada Jumat Agung dan kebangkitan-Nya pada Minggu Paskah. Sabtu Suci, sering juga disebut sebagai Malam Paskah, merupakan waktu untuk meratapi kematian Yesus dan mempersiapkan diri untuk menyambut kebangkitan-Nya.

Sejarah Sabtu Suci

Perayaan Sabtu Suci telah menjadi bagian dari tradisi Kristen sejak masa-masa awal Gereja. Hal ini berasal dari tradisi Sabat Yahudi yang dirayakan mulai dari matahari terbenam pada hari Jumat hingga matahari terbenam pada hari sabtu.

Pada awalnya, gereja merayakan akhir masa Prapaskah dengan upacara pembaptisan yang besar-besaran. Namun, selama berabad-abad, tidak ada lagi kebaktian yang diadakan pada hari Sabtu Suci di gereja-gereja Barat. Hal ini dilakukan untuk mengenang masa ketidakaktifan para pengikut Kristus antara periode Penyaliban dan Kebangkitan-Nya.

Sejak tahun 1955, Gereja Katolik Roma dan beberapa gereja lainnya memulihkan perayaan Malam Paskah pada malam hari. Sementara itu, gereja-gereja Ortodoks Timur tetap mempertahankan upacara tersebut sejak dulu.

Perayaan malam Paskah sering melibatkan penyalaan api dan lilin sebagai simbol perjalanan Kristus dari kematian menuju kehidupan, serta bunyi lonceng untuk menandakan akhir masa Prapaskah dengan sukacita. Banyak gereja juga merayakan pembaptisan bagi katekumen (mereka yang belum dibaptis), serta konfirmasi atau pengurapan dengan minyak suci dan komuni pertama bagi katekumen dan calon katekumen (mereka yang sebelumnya dibaptis dalam tradisi iman Kristen lainnya) selama Malam Paskah.

Makna Sabtu Suci

Perayaan Sabtu Suci sering dijalani dalam keheningan, bukan hanya untuk mengungkapkan kesedihan, tetapi juga untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas pengorbanan Kristus yang mencapai puncaknya dengan kematian dan penguburannya.

Ini merupakan waktu yang dihabiskan untuk introspeksi, refleksi, dan memeriksa diri sendiri, serta untuk mengingat penderitaan orang lain. Sabtu Suci berfungsi sebagai jembatan antara peristiwa Jumat yang penuh penderitaan dan Minggu yang penuh kegembiraan, menghubungkan antara kematian Kristus dan kebangkitan-Nya.

Hal ini dipenuhi dengan kedalaman spiritual dan keagungan, yang penting untuk direnungkan. Ini adalah waktu interval antara harapan yang terhenti bagi para murid dan kejutan tak terduga dari kemenangan Yesus.

Meskipun Yesus telah meninggal, harapan para murid tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka menghadapi ketidakpastian karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Warna Liturgi

Warna liturgi merupakan representasi atau simbol yang dipergunakan dalam praktik keagamaan Kristen. Peran warna dalam liturgi adalah sebagai tanda untuk mengidentifikasi kegiatan atau peristiwa gerejawi. Warna liturgi ini bisa terwujud dalam bentuk aksesori atau pakaian yang dipakai oleh imam dan paduan suara, seperti stola atau taplak altar.

Dikutip dari situs Catholic, warna liturgi yang digunakan pada Sabtu Suci yaitu warna putih. Menurut situs Gaspardinc warna putih memiliki makna penebusan dosa, pengorbanan, dan persiapan.

Nah itu tadi informasi mengenai perayaan Sabtu Sunyi atau Sabtu Suci, semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads