Apa Itu Kamis Putih? Ini Pengertian, Sejarah, Warna Liturgi dan Maknanya

Apa Itu Kamis Putih? Ini Pengertian, Sejarah, Warna Liturgi dan Maknanya

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 28 Mar 2024 07:30 WIB
Ilustrasi perayaan Kenaikan Isa Almasih di Gereja
Foto: Ilustrasi Kamis Putih (Pradita Utama/detikcom)
Jogja -

Sebentar lagi umat Kristiani akan menyambut datangnya Kamis Putih sebagai salah satu rangkaian dalam Hari Paskah. Namun, apa itu pengertian Kamis Putih?

Secara umum Kamis Putih merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kehadiran hari Kamis sebelum Jumat Agung. Meskipun momentum tersebut tidak tercantum dalam kalender Masehi, tetapi Kamis Putih menjadi salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Kristiani menjelang Paskah. Pada tahun 2024 ini diketahui bahwa Kamis Putih akan jatuh pada tanggal 28 Maret 2024.

Lantas apa pengertian Kamis Putih? Agar lebih memahami terkait hal tersebut, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Simak baik-baik penjelasannya melalui artikel berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Kamis Putih

Kamis Putih dikenal juga dengan istilah Maundy Thursday. Apabila merujuk dari buku 'Kreasi Cerita Alkitab Anak' yang disusun oleh Tim BPK Gunung Mulia, disampaikan mengenai pengertian Kamis Putih. Dapat diketahui bahwa Kamis Putih dapat dimaknai sebagai hari yang mengingatkan umat Kristiani tentang perintah yang telah Yesus berikan.

Kamis Putih juga dapat dimaknai sebagai saat untuk mengingat perintah itu, tetapi Allah ingin agar umat Kristiani untuk melakukannya perintah-Nya tiap hari. Hal ini pun membuat Kamis Putih sebagai salah satu cara untuk memohon kepada Allah agar senantiasa mengingat perintah tersebut setiap harinya. Perintah yang dimaksud adalah untuk saling mengasihi, bahkan di saat-saat tersulit.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa Kamis Putih merupakan awal dari Paskah. Setelah Kamis Putih, ada Jumat Agung dan Sabtu Sunyi. Tiga hari ini disebut sebagai Tri Hari Suci Paskah.

Sejarah Kamis Putih

Lantas seperti apa sejarah Kamis Putih? Merujuk dari laman resmi Britannica, dijelaskan bahwa pada gereja Kristen awalnya Kamis Putih dirayakan sebagai persekutuan umum yang berlangsung di antara para pendeta dan juga umat. Diketahui pada saat misa khusus, uskup menguduskan minyak suci sebagai persiapan dalam pengurapan orang baru yang dibaptis pada malam Paskah.

Kemudian mulai tahun 1956, Kamis Putih dirayakan pada gereja-gereja Katolik Roma dengan liturgi pagi untuk pentahbisan minyak suci. Cara ini dilakukan untuk tahun yang akan datang, sedangkan liturgi malam untuk memperingati penetapan Ekaristi dengan persekutuan umum.

Kemudian disampaikan bahwa terdapat acara seremonial dalam membasuh kaki 12 orang untuk mengenang pembasuhan Kristus. Bukan hanya itu, gereja Ortodoks Timur juga mengadakan upacara cuci kaki dan juga pemberkatan minyak pada saat tersebut.

Warna Liturgi Kamis Putih

Menurut KBBI, pengertian liturgi adalah peribadatan kepada Allah, urutan tata cara kebaktian dari awal sampai selesai, hingga perayaan bersama imam dan umat untuk memuliakan Allah dan menguduskan manusia. Pada saat melakukan liturgi, terdapat beberapa warna yang sengaja dipilih untuk dikenakan selama perayaan tersebut.

Apabila merujuk dari buku 'Liturgi: Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi' karya Emanuel Martasudjita, Pr., dijelaskan bahwa warna liturgi adalah simbol liturgi yang dibagi dalam dua hal berbeda yaitu sifat dasar dan perjalanan hidup. Warna liturgi menyimbolkan tentang sifat dasar misteri iman yang sedang dirayakan.

Kemudian warna liturgi selanjutnya berkaitan dengan penegasan terkait perjalanan hidup seorang Kristiani selama tahun liturgi. Biasanya warna liturgi dalam perayaan cukup sulit untuk digambarkan. Hal ini dikarenakan pemilihan warna liturgi sangat dipengaruhi oleh penafsiran makna tentang simbol warna sesuai dengan budaya maupun masyarakat tertentu. Tak sampai di situ saja, warna liturgi juga bermacam-macam dan ada kemungkinan perbedaan antara satu bangsa maupun budaya dengan lainnya.

Meskipun begitu, terdapat sejumlah warna liturgi yang biasanya digunakan selama ini. Merangkum dari buku 'Dasar-dasar Liturgi: Seri Katekese Liturgi' yang disusun oleh Komisi Liturgi - Keuskupan Agung Semarang, berikut sejumlah warna liturgi yang dimaksud:

Putih, Krem, maupun Kuning

Pilihan warna liturgi yang biasanya dipakai adalah putih, krem, dan kuning. Makna dari ketiga warna tersebut menyimbolkan tentang kemuliaan, kemurnian, kejayaan, hingga kebenaran yang mutlak. Biasanya ketiga warna ini dipakai pada saat perayaan Paskah hingga beberapa hari penting lainnya dalam kalender liturgi.

Ungu dan Hitam

Selain warna yang cerah, terdapat juga warna liturgi gelap berupa ungu dan hitam. Kedua warna tersebut memiliki makna tersendiri. Ungu identik dengan simbol keseimbangan, kebijaksanaan, hingga kehatian-hatian. Biasanya warna ini dipakai pada masa Prapaskah. Kemudian untuk warna hitam melambangkan pengorbanan, kedukaan, dan ketiadaan. Berbeda dengan ungu, warna hitam cenderung jarang digunakan.

Merah

Selanjutnya ada warna liturgi merah yang selama ini erat kaitannya dengan api dan juga daerah. Warna merah menggambarkan penumpahan darah Yesus Kristus bagi kehidupan dunia. Biasanya dalam masa Prapaskah, warna merah dipakai pada saat Jumat Agung.

Hijau

Berbeda dengan warna-warna liturgi sebelumnya, hijau justru melambangkan netralitas. Warna ini memiliki makna sebagai sesuatu hal yang menenangkan, menyegarkan, dan manusiawi. Biasanya warna liturgi hijau akan dipakai pada perayaan sepanjang tahun.

Lantas apa warna liturgis yang dipakai pada Kamis Putih? Merujuk dari buku 'Indah Bersahaja: Seni Flora dan Dekorasi Liturgis' karya C.H. Suryanugraha, OSC, dijelaskan bahwa pada saat Kamis Putih, imam mengenakan busana liturgi berwarna putih yang melambangkan kegembiraan. Busana warna putih tersebut dikenakan pada saat Misa.

Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Mysterium Paschale' karya Emanuel Martasudjita, Pr., bahwa seperti namanya, Kamis Putih identik dengan warna putih. Bukan hanya busana putih yang dipakai pada saat Misa, tetapi juga berbagai dekorasi di gereja tak terlepas dari warna tersebut. Dikatakan bahwa Kamis Putih identik dengan dekorasi yang serba putih, mulai dari selubung salib Kristus, bunga, hingga segala hiasan yang ada di sekitarnya.

Makna Kamis Putih

Mengutip laman Kemenag Kanwil Kepulauan Riau, Kamis Putih merupakan malam perjamuan terakhir bersama Yesus dan para murid. Ada dua pesan dalam Kamis Putih yaitu mencintai dan melayani, Yesus mengajarkan umatNya untuk saling mengasihi satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan, kemudian melayani dengan rendah hati.

Sebagai salah satu bagian dari perayaan Prapaskah, ternyata ada makna Kamis Putih yang perlu untuk dipahami oleh setiap umat Kristiani. Apa sajakah itu? Merujuk dari buku 'Kristen Kharismatik' karya Wilfred J. Samuel, dijelaskan bahwa makna Kamis Putih secara liturgis sifatnya kompleks dan mengandung setidaknya tiga pemahaman rohani yaitu berkat, pengucapan syukur, dan juga pendamaian.

Kemudian, makna penting Kamis Putih dalam liturgi modern justru sebaliknya. Kehadirannya dapat dimaknai dengan pengucapan syukur, pertobatan, hingga penyesalan. Hal ini pun membuat sebuah kebaktian khusus diselenggarakan pada hari tersebut.

Demikian tadi rangkuman informasi mengenai Kamis Putih dimulai dari pengertian hingga maknanya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads