DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gunungkidul tengah menyaring bakal calon bupati (bacabup) dan wakil bupati. Ketua DPC PKS Gunungkidul Tri Irwan Isbu Maryani menerangkan telah mengantongi lima nama tokoh eksternal termasuk Bupati dan Wakil Bupati petahana.
"Dari hasil penjaringan itu, tokoh eksternal ada lima. Dua di antaranya adalah incumbent ya, Bupati (Sunaryanta) dan Wakil Bupati (Heri Susanto)," jelas Tri kepada detikJogja saat dihubungi, Jumat (29/3/2024).
Namun, Tri masih belum bisa membocorkan tiga nama lainnya. Tri menyebutkan tiga tokoh Gunungkidul tersebut merupakan usulan dari kader PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ini (tidak bisa membocorkan tiga nama lainnya)," ungkapnya.
Adapun pertimbangan dalam memunculkan dua tokoh tersebut adalah PKS menganggap Sunaryanta dan Heri paham seluk-beluk Gunungkidul.
"Yang Gunungkidul kan beliau yang sedang memegang urusan semua warga sehingga ada proses yang otomatis klik begitu dengan beliau berdua. Karena ini masih masa penjaringan kita masih memperbanyak komunikasi," paparnya.
Selain lima nama yang telah dikantongi itu, Tri menyebutkan ada 15 nama dari internal PKS yang sudah terjaring. Nantinya DPC PKS Gunungkidul bakal menyetor nama-nama tersebut ke DPP PKS untuk mendapatkan rekomendasi.
Adapun dalam pilkada yang sebelumnya, DPC PKS Gunungkidul mengusung pasangan calon Sutrisna Wibawa dan Mahmud Ari Widanto. Saat ditanya apakah nama itu juga masuk dalam radar penjaringan, Tri hanya menjawab diplomatis.
"Karena kebetulan di pilkada kemarin kita mengusung beliau (Sutrisna) ya, dan alhamdulillah sampai sekarang komunikasi masih baik. Artinya di luar momen Pilkada sebelumnya masih komunikasi dengan beliau," tuturnya.
Diketahui, Sunaryanta-Heri Susanto dalam Pilkada Gunungkidul 2020 diusung oleh Partai Golkar dan PKB. Sedangkan PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat mengusung pasangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu