Polresta Jogja menerjunkan 980 personelnya untuk pengamanan selama perayaan Paskah 2024. Seluruhnya tersebar di setiap gereja Kota Jogja hingga ruang publik. Tugas utamanya adalah memastikan peribadahan Paskah dapat berjalan dengan khidmat, lancar, aman, dan nyaman.
Untuk pengamanan Paskah tahun ini, setidaknya ada tujuh gereja yang menjadi fokus utama. Di antaranya Gereja Santo Antonius Kotabaru, Gereja Santo Fransiscus Xaverius Loji Kecil Gondomanan, Gereja Santo Albertus Jetis, Gereja Sawo Kembar, Gereja Baciro. Selain itu juga berlangsung di Gereja Pugeran Mantrijeron dan Gereja Bintaran.
"Untuk 7 gereja ini selain pengamanan juga kita lakukan sterilisasi hari ini," jelas Kasubag Dalop Bagop Polresta Jogja AKP Heri Nugroho, saat ditemui di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Kamis (28/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heri menuturkan, pengamanan Paskah berlangsung selama tiga hari. Diawali hari ini dalam Kamis Putih, berlanjut Jumat Agung dan Minggu Palma. Total ada 980 personel yang bersiaga di seluruh Gereja di Kota Jogja.
Tak sendiri, pihaknya juga berkoordinasi dengan jajaran TNI. Selain itu juga melibatkan kelompok masyarakat. Sehingga peribadahan Paskah di wilayah Kota Jogja tetap kondusif hingga Minggu Palma.
"Kegiatan Paskah dimulai hari ini Kamis Putih kemudian Jumat Agung kemudian hari Sabtu Minggunya. Untuk giat pengamanan itu sekitar 980 orang untuk giat pengamanan Paskah tahun ini. Seluruhnya disiagakan selama peribadahan," katanya.
Dalam kesempatan ini Heri turut mengajak peran aktif masyarakat. Sebagai wujud toleransi dalam beragama dengan menjaga kekhidmatan perayaan Paskah. Pihaknya juga tak melarang jika ada kelompok masyarakat yang berinisiatif turut menjaga gereja.
"Personel kami bergabung dengan TNI dari Polda dari jaga warga yang sekitarnya. Imbauannya supaya jamaah yang melaksanakan ibadah supaya tenang, khidmat kemudian masyarakat di luar tetap dalam keadaan aman," ujarnya.
(apl/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan