Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Kamis 28 Maret 2024 merupakan hari Kamis dalam Pekan Suci atau Kamis Putih; dengan orang kudus Santo Doroteus dari Gaza, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang mengikuti Yesus, mari simak renungan harian Katolik Kamis Putih 28 Maret 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Ia Indra Pamungkas Pr lengkap dengan bacaan dan doanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini Kamis Putih 2024
Bacaan Hari Ini
Kel. 12:1-8,11-14;
- Berfirmanlah Allah kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
- "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
- Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
- Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
- Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
- Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
- Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
- Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
- Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi Allah.
- Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, Allah.
- Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
- Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi Allah turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18;
- Bagaimana akan kubalas kepada Allah segala kebajikan-Nya kepadaku?
- Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Allah,
- Berharga di mata Allah kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
- Ya Allah, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!
- Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Allah,
- Akan membayar nazarku kepada Allah di depan seluruh umat-Nya,
1Kor. 11:23-26;
- Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Allah, yaitu bahwa Allah Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
- Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
- Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
- Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Allah sampai Ia datang.
Yoh. 13:1-15.
- Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
- Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
- Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
- Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
- Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
- Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Allah, Engkau hendak membasuh kakiku?"
- Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
- Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
- Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Allah, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
- Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
- Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
- Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
- Kamu menyebut Aku Guru dan Allah, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Allah.
- Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Allah dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
- Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Renungan Hari Ini
Permintaan ibu anak-anak Zebedeus kiranya wajar disampaikan oleh para orang tua. Tidak ada orang tua yang menginginkan masa depan suram bagi anak-anaknya.
Setiap orang tua memperjuangkan agar kehidupan anak-anaknya di masa depan jauh lebih nyaman daripada kehidupan mereka sendiri. Ini merupakan hal yang umum di dunia ini.
Namun, cara hidup sebagai murid Yesus menuntut sesuatu yang berbeda. Mengikuti Yesus bukanlah suatu peluang untuk merebut kekuasaan atau mendapatkan jabatan yang berorientasi pada kenyamanan hidup pribadi.
Bersedia ikut Yesus berarti berani menderita demi keselamatan banyak orang. Sebelumnya Yesus sudah menegaskan itu yakni melalui pernyataan bahwa Ia akan mengalami penderitaan dan berakhir pada kematian.
Semua itu bertujuan demi keselamatan kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya. Mengikuti Yesus memang perjuangan seumur hidup. Ini bukan pilihan dan keputusan pada saat tertentu saja, sebab menuntut komitmen yang sifatnya terus-menerus.
Ketahanan diri seorang pengikut Yesus dapat dilihat ketika ia mengalami ketidaknyamanan dan penderitaan. Sering kali banyak yang gagal karena tidak mempunyai strategi untuk menghadapinya.
Dari kedua belas rasul, hanya Yohanes yang setia mengikuti Yesus sampai di bawah salib. Yesus dengan ini mengajarkan perlunya kesadaran tentang identitas sebagai pengikut-Nya: Bukan mencari kenyamanan hidup pribadi, melainkan kesediaan untuk membagikan diri kepada dunia secara nyata.
"Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kebanggaan seorang pengikut Yesus tidak terletak pada banyaknya penghormatan yang diterima, tetapi pada ketulusan hati dalam melayani orang lain.
Jika kita melayani orang lain dengan sungguh-sungguh, Allah sendirilah yang akan memberi kita kehormatan sejati. Masa Prapaskah menjadi waktu yang tepat untuk menajamkan semangat memberikan diri bagi orang lain.
Mari kita terus bertahan dalam mengikuti Yesus, sebab Yesus selalu menuntun kita dan memberi kita semangat kasih yang sempurna. Dalam Dialah hidup kita bersumber dan bermuara.
Doa Penutup
Ya Allah, sumber cinta kasih dan keselamatan, dalam kematian PuteraMu Engkau memberi kami harapan akan hidup abadi.
Maka kami mohon kepadaMu: limpahkanlah kurnia kasih setiaMu kepada kami, agar berkat kebangkitan Kristus kami memperoleh kemuliaan kekal yang kami harapkan.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Kamis Putih 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka