Jadi Buron, Irma-Timbul Ternyata Bikin Faktur Fiktif Rp 673 Juta

Bantul -

Polisi mengungkap detail kasus yang membuat Timbul Laksono (43) dan Irma Dewi Lubis (31) masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Bantul. Keduanya ternyata terlibat penipuan faktur fiktif dan merugikan perusahaan lebih dari Rp 600 juta.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengatakan kejadian bermula saat pelapor menanyakan kepada supervisor-nya yakni Timbul soal tagihan yang belum lunas pada Jumat (15/9/2023) pukul 10.41 WIB. Selanjutnya, saat itu Timbul yang menjabat sebagai supervisor sekaligus sales berjanji untuk menagihnya.

"Nah, hari Selasa (19/9/2023) sekitar pukul 12.00 WIB supervisor beralibi menagih semua tunggakan/utang piutang tersebut. Tapi mengaku kepada orang perusahaan tidak ada orang," kata Jeffry kepada detikJogja, Senin (25/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelapor yang curiga karena tak ada pembayaran tagihan melihat Timbul terkesan mengulur waktu. Hingga akhirnya karena merasa terpojok, Timbul mengakui perbuatannya kepada pelapor.

"Lalu pada hari Kamis (21/9/2023) pukul 12.30 WIB, supervisor perusahaan tersebut mengaku kepada pelapor bahwa uang tagihan perusahaan tersebut dipakai untuk kepentingan pribadi," ujarnya.

"Terus indikasinya bekerja sama dengan salesman dan bagian pengiriman karyawan di perusahaan tersebut. Nah, salesman-nya Irma itu," lanjut Jeffry.

Selain mengakui perbuatannya, Timbul juga menunjukkan beberapa faktur fiktif buatannya kepada pelapor.

"Juga menunjukkan faktur-faktur fiktif yang dibuat oleh supervisor dan salesman di perusahaan tersebut," jelas dia.

Jeffry menyebut perusahaan yang berlokasi di Sewon itu sudah memberi waktu kepada Timbul dan rekannya untuk mengembalikan uang tersebut. Namun, mereka justru menghilang sehingga kasus ini pun dilaporkan ke polisi pada 27 September 2023.

"Tapi pelaku-pelaku ini malah menghilang alias tidak kerja lagi di perusahaan itu. Akibat kejadian itu, perusahaan mengalami kerugian berupa uang setoran yang seharusnya disetorkan oleh supervisor, salesman dan karyawan bagian pengiriman sebesar Rp 673 juta," katanya.