Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat mengakibatkan kerusakan serius dan bahkan kehilangan nyawa. Fenomena ini dapat menjadi ancaman yang serius bagi Indonesia mengingat negara ini terletak di zona Cincin Api Pasifik yang rentan terhadap aktivitas tektonik.
Lantas, mengapa gempa bumi bisa terjadi? Mengutip laman BMKG, Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia.
Kegiatan tektonik di zona ini menyebabkan gempa bumi yang sering terjadi di seluruh kepulauan Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif, yang dapat menyebabkan letusan yang menghasilkan gempa bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Gempa Bumi
Dikutip dari buku Gempa Bumi yang ditulis Ruyani, gempa bumi dapat diartikan sebagai bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi karena sebab-sebab tertentu. Misalnya, tumbukan antar-lempeng bumi dan akibat patahan aktif, aktivitas gunung api, serta reruntuhan bebatuan dalam volume yang sangat besar.
Adapun berikut ini sejumlah penyebab gempa bumi yang paling umum, seperti diinformasikan laman BPBD Provinsi Jawa Timur:
1. Aktivitas Tektonik
Penyebab gempa bumi pertama adalah aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik merujuk pada pergerakan mendadak antara lempeng tektonik, dengan kekuatan yang bisa bervariasi dari kecil hingga besar.
Aktivitas tektonik ini menyebabkan gempa bumi tektonik yang sering kali mengakibatkan kerusakan atau bencana alam. Getaran kuat dari gempa bumi tipe ini dapat merambat ke seluruh penjuru bumi.
2. Aktivitas Meteor
Aktivitas meteor juga menjadi salah satu penyebab gempa bumi, yang dikenal sebagai gempa bumi tumbukan. Gempa bumi tipe ini terjadi ketika meteor atau asteroid jatuh ke permukaan bumi. Sebagai informasi, jenis gempa ini jarang terjadi.
3. Aktivitas Pertambangan
Gempa bumi runtuhan merupakan jenis gempa yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan atau daerah kapur. Gempa bumi semacam ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Aktivitas Antropogenik
Aktivitas manusia juga dapat menyebabkan gempa bumi buatan. Gempa bumi buatan adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, uji nuklir, atau bahkan pengeboran.
5. Aktivitas Vulkanik
Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh aktivitas magma di dalam gunung berapi, biasanya terjadi sebelum terjadinya letusan gunung berapi. Ketika aktivitas gunung berapi meningkat, gempa bumi sering kali terjadi sebelum ledakan gunung berapi terjadi. Gempa bumi vulkanik biasanya hanya dirasakan di sekitar gunung berapi tersebut.
Proses Terjadinya Gempa
Mengutip buku Proses Terjadinya Gempa Bumi karya Rani Siti Fitriani, gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua.
Sebagian besar gempa bumi terjadi karena adanya gesekan antara dua lempeng di dalam kerak bumi. Lempeng yang dimaksud adalah lempeng samudra dan lempeng benua. Ketika lempeng-lempeng ini bergesekan atau bertabrakan, mereka menghasilkan gelombang kejut yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Dikutip dari Seri Fenomena Alam dan Mitigasi: Gempa Bumi yang disusun oleh Ruyani, berikut ini penjelasan mengenai proses terjadinya gempa bumi:
- Lempengan samudra dan lempengan benua bergerak menuju satu sama lain dan pada suatu titik akan bertabrakan. Saat terjadi tabrakan, terbentuklah area yang disebut subduksi, di mana lempengan samudra yang lebih padat mulai menyusup ke bawah;
- Pergerakan lempengan ini mengalami perlambatan karena gesekan dengan lapisan bumi di bawahnya. Akibat perlambatan ini, energi mulai terakumulasi di area sesar atau subduksi;
- Di sekitar area subduksi, terjadi gesekan, tarikan, dan tekanan. Ketika energi terakumulasi mencapai tingkat yang cukup tinggi, elastisitas area subduksi berkurang hingga mencapai titik jenuh;
- Ketika elastisitas area subduksi habis, terjadi retakan pada batuan yang disertai dengan pelepasan energi yang telah terakumulasi secara mendadak;
- Pelepasan energi yang mendadak tersebut menghasilkan gelombang getaran yang merambat ke segala arah, yang dikenal sebagai gelombang gempa bumi atau gelombang seismik. Gelombang ini direkam oleh alat seismograf atau seismometer.
Akibat Gempa Bumi
Setiap tahunnya, ada jutaan kejadian gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan lempeng bumi yang sangat dinamis. Namun, kebanyakan gempa bumi ini tidak dirasakan oleh manusia di permukaan bumi.
Hal ini karena manusia hanya merasakan sebagian kecil dari gempa bumi tersebut, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan di atasnya. Intensitas gempa bumi diukur menggunakan skala Richter (SR), yang berkisar dari 1 (gempa ringan) hingga 9 (gempa yang sangat merusak).
Dirangkum dari Buku Pintar Penanggulangan Gempa Bumi yang ditulis Utami Pratiwi, berikut ini adalah akibat yang disebabkan oleh gempa bumi:
- Tsunami
- Longsor
- Banjir
- Kebakaran
- Kerusakan bangunan
Demikian penjelasan mengenai penyebab dan proses terjadinya gempa bumi. Semoga bermanfaat, Dab!
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM