Kisah Aipda Andri, Polisi yang Jadi Guru Ngaji Anak-anak di Pengasih

Kisah Aipda Andri, Polisi yang Jadi Guru Ngaji Anak-anak di Pengasih

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 21 Mar 2024 03:30 WIB
Aipda Andriyanto Widodo saat mengajar ngaji anak-anak di Masjid Nurul Haq, Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Selasa (19/3/2024).
Aipda Andriyanto Widodo saat mengajar ngaji anak-anak di Masjid Nurul Haq, Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Selasa (19/3/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Seorang anggota Polri mengabdikan diri menjadi guru ngaji bagi anak-anak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti apa kisahnya?

Anggota polisi itu bernama Aipda Andriyanto Widodo atau biasa disapa Andri. Saat ini dia bertugas di unit SIM Satlantas Polres Kulon Progo.

Sebagai polisi yang bertugas di bidang pelayanan SIM, aktivitas Andri tergolong cukup padat. Berangkat pagi, pulang sore, dan terkadang harus melakoni giat kepolisian yang menguras tenaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di balik kesibukan itu, pria berusia 39 tahun ini ternyata masih punya waktu untuk masyarakat khususnya di bidang keagamaan. Sejak tiga bulan terakhir, sosok murah senyum ini mengabdikan diri menjadi guru ngaji bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya di Dusun Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.

"Kurang lebih sejak tiga bulan sebelum Ramadan berjalan kita adakan ini. Kalau setiap Ramadan itu full satu bulan penuh, tiap sore. Anak-anak ngaji di masjid lalu dilanjutkan buka puasa. Kalau sebelum Ramadan itu setiap Jumat atau malam Sabtu, waktunya habis magrib sampai isya," ujarnya saat ditemui usai mengajar ngaji di Masjid Nurul Haq, Karang Tengah Kidul, Kulon Progo, Selasa (19/3/2024).

ADVERTISEMENT
Aipda Andriyanto Widodo saat mengajar ngaji anak-anak di Masjid Nurul Haq, Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Selasa (19/3/2024).Aipda Andriyanto Widodo saat mengajar ngaji anak-anak di Masjid Nurul Haq, Karang Tengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Selasa (19/3/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Bapak tiga anak ini memutuskan jadi guru ngaji karena prihatin dengan kondisi lingkungan sekitar. Dia melihat banyak anak-anak di dusunnya, tapi belum ada wadah yang memungkinkan mereka untuk belajar agama.

Berbekal ilmu agama dan kefasihannya dalam membaca Al-Qur'an, Andri lantas mengajak anak-anak untuk belajar mengaji.

"Kita terinspirasi dari anak-anak yang berkumpul namun tidak ada yang ngajar, hanya main saja. Jadi kita inisiatif mengajar anak-anak," terangnya.

Andri mengatakan kegiatan ini dilakoninya secara suka rela dan tanpa bayaran. Dia juga mengaku senang dengan aktivitas ini karena senada dengan prinsip kepolisian yang harus bermanfaat bagi masyarakat.

"Tidak ada dukanya, yang ada malah senang terus, dan dari kepolisian itu kan juga sama ya yaitu buat bantu masyarakat. Nah kegiatan ini juga bagian dari misi kemanusiaan, biar anak-anak terutama di lingkungan saya bisa belajar baca Al-Qur'an," ujarnya.

Hingga saat ini Andri telah memiliki 20 murid yang seluruhnya merupakan anak-anak tingkat TK-SD. Andri juga berkeliling untuk membantu pembelajaran agama di sejumlah musala dan masjid, wilayah Karang Tengah Kidul.

"Insyallah sesekali bantu di musala sebelah masjid juga. Selain itu juga membantu kegiatan serupa di beberapa masjid dan musala seperti Nurul Islam, Masjid Al fitrah, dan Siti Aisyah," ucapnya.

salah satu murid, Safika Amalia mengaku senang bisa diajari mengaji oleh Andri. Menurutnya Andri merupakan tipikal guru yang sabar dan pintar dalam menerangkan materi.

"Kalau sama Pak Andri jadi mudah pelajarannya. Tadi diajari iqra, sama Al-Qur'an, rasanya seneng banget," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan murid lain, Bintang Sinari Khairunisa. Bintang menyebut cara mengajar Andri mudah diterima karena dibawakan secara runtut tapi tetap santai.

"Seneng karena Pak Andri ini nggak galak. Orangnya justru baik," ujarnya.




(apl/ams)

Hide Ads