Pantauan detikJogja, banner bernada protes dipasang warga sepanjang Jalan Godean. Mulai dari barat Pasar Godean yakni di Padukuhan Klepu hingga ke wilayah Moyudan.
Beberapa di antaranya bertuliskan 'Sayangi Nyawa Anda, Jangan Ngebut Anda Memasuki Wilayah Jalan Rusak', 'Tuku Rujak Tekan Pati Dalane Rusak Sing Ngati-ati', 'Pelan-pelan Sudah Banyak Korban, 'Jatuh di Aspal Tak Seindah Jatuh Cinta', 'Pajake Lancar Dalane Ambyar', dan lain sebagainya.
Ketua Jaga Warga Peduli Pingitan Moyudan, Senaja (59), mengatakan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan. Sebab, kondisi Jalan Godean sudah lama tidak dibenahi dan banyaknya lubang kerap menjadi penyebab kecelakaan.
"Jadi ini diwakili kelompok jaga warga, sebuah kelompok di masing-masing pedukuhan terutama di wilayah Minggir dan Moyudan karena prihatin, terutama warga yang berada di pinggir jalan ini sering sekali harus memberikan pertolongan kepada para pengguna jalan yang mengalami kecelakaan," kata Senaja saat ditemui wartawan, Minggu (17/3/2024).
Dia menjelaskan, aksi ini dilakukan untuk mengimbau kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati.
"Kecelakaan itu disebabkan antara lain mungkin satu kekurangan hati-hatian para pengguna jalan, namun demikian juga tidak menutup kemungkinan karena kondisi jalan yang tidak baik atau rusak," ujarnya.
![]() |
Dikatakannya, kejadian kecelakaan di ruas jalan ini sudah lebih dari belasan kali. Menurut Senaja, bahkan sudah ada korban jiwa akibat lubang yang mengnganga di jalan.
"Terakhir kemarin tetangga kami meninggal dunia juga di sebelah timur, deket kuburan itu, itu juga tabrakan," ucapnya.
"Kalau luka-luka itu cukup banyak, karena jeglong, jatuh banyak, sing mergo (yang karena) menghindari jalan rusak harus tabrakan juga banyak," imbuhnya.
Selain untuk mengingatkan pengguna jalan, pemasangan banner ini juga sebagai bentuk protes kepada instansi terkait.
"Untuk mengingatkan pada instansi terkait bahwa kondisi Jalan Godean, Ngapak itu sudah sangat membahayakan. Jadi cukup panjang memang sehingga kami berharap nanti ada perbaikan, karena sudah lebih dari 20 tahun Jalan Godean Ngapak itu belum ada rehab yang sifatnya total," ucapnya.
Dia melanjutkan, selama ini pemerintah hanya melakukan tambal sulam di ruas jalan yang berstatus sebagai jalan provinsi itu. Menurutnya, tambal sulam lubang tidak menyelesaikan masalah.
"Karena tidak semuanya bisa terakomodir ya maklum lah karena kondisi jalan yang cukup (rusak) tapi nanti harapan kami kondisi Jalan Godean, Ngapak itu bisa ya mulus lah paling tidak seperti di wilayah Kulon Progo itu kan jalan yang statusnya provinsi mulus-mulus," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri mengatakan terkait dengan kondisi Jalan Godean, dalam beberapa hari terakhir pihaknya telah menurunkan tim. Namun, untuk saat ini masih bersifat pemeliharaan rutin.
"Dalam beberapa hari ini sebetulnya sudah kami turunkan tim untuk menangani lubang di Jalan Godean dengan anggaran pemeliharaan rutin," kata Kwaryantini saat dihubungi wartawan, Minggu (17/3/2024).
Lebih lanjut dikatakan, untuk ruas Jalan Godean, pihaknya masih melakukan lelang untuk proyek peningkatan ruas jalan.
"Sedangkan untuk pekerjaan peningkatan jalan saat ini sedang proses lelang. Target kontrak kami di akhir bulan Maret ini," pungkasnya
(cln/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa