Racikan Mercon Bantingan Meledak Berujung 4 Warga Bantul Luka Parah

Terpopuler Sepekan

Racikan Mercon Bantingan Meledak Berujung 4 Warga Bantul Luka Parah

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 16 Mar 2024 17:57 WIB
Tim Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY saat melakukan sterilisasi di rumah warga Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul yang rusak akibat ledakan mercon, Senin (11/3/2024).
Tim Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY saat melakukan sterilisasi di rumah warga Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul yang rusak akibat ledakan mercon, Senin (11/3/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Racikan mercon di Pandak, Bantul, meledak hingga melukai empat warga. Peracik mercon ternyata Ketua RT 07 Gedongsari, Wijirejo, Pandak, bernama Slamet (35) alias Kempung.

Peristiwa ledakan itu terjadi pada Minggu (10/3/2024) sore di rumah Slamet. Suara ledakan mercon bantingan itu terdengar kencang.

"Ternyata suara itu berasal dari salah satu rumah warga," kata warga Marwanto (42) kepada detikJogja, Minggu (10/3/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marwanto pun melihat sejumlah orang tergeletak dengan tubuh penuh luka di rumah sumber ledakan itu. "Sampai di sumber suara ledakan, ada empat orang yang sebagian tergeletak di lantai," ujarnya.

Belakangan diketahui keempat korban luka yakni Slamet (35) alias Kempung, Syahroni (36), F (15), dan AW (12). Keempatnya merupakan warga Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul.

ADVERTISEMENT

"Untuk S alias Kempung mengalami luka bakar pada bagian muka, tangan kanan dan kiri hingga kaki kanan dan kiri. Selain itu, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur," jelas Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry kepada wartawan, Senin (11/3).

Akibat luka yang dideritanya itu Kempung menjalani perawatan di RS Panembahan Senopati Bantul. Sedangkan F yang mengalami luka bakar di mata sebelah kanan, kaki kanan dan kiri, serta kedua tangannya dirawa di RS UII Pandak.

Sementara itu, Syahroni mengalami luka bakar di bagian muka, tangan dan kaki kanannya. Dia menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Sedangkan AW mengalami luka bakar di bagian muka, leher, dan tangan sebelah kanan dan kirinya. "Untuk korban AW dirawat di rumah sakit Panembahan Senopati Bantul," ujarnya.

Ledakan Dipastikan Bersumber dari Mercon

Ledakan di Pandak, Bantul, itu pun diusut polisi. Dari hasil olah TKP ditemukan beberapa bungkus plastik berisi obat mercon.

"Jadi di dekat TKP ditemukan sisa obat mercon terbungkus di plastik dan ditemukan juga plastik bekas bungkus obat mercon," kata dia.

Dari keterangan Kempung, ledakan itu bermula saat hendak meracik mercon banting. Kempung mengaku memesan obat mercon dari Syahroni yang membelinya lewat e-commerce sekitar sebulan lalu.

"Obat mercon tersebut dibeli secara online melalui e-commerce seharga Rp 100 ribu lewat korban Syahroni," ucapnya.

Obat mercon itu lalu diracik menjelang Ramadan saat ini. Penyebab ledakan sendiri masih belum diketahui.

"Penyebab timbulnya ledakan belum diketahui," ujar Jeffry.

Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi ledakan mercon, Pandak, Bantul.Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi ledakan mercon, Pandak, Bantul. Foto: Dok. Polres Bantul

Tim Jibom Detasemen Gegana Polda DIY pun diekerahkan ke lokasi untuk sterilisasi. Area di sekitar lokasi pun sempat dipasangi garis polisi. Tim juga sempat mengamankan sejumlah barang bukti sisa dari ledakan mercon bantingan itu.

"Dari hasil pemeriksaan identifikasi peralatan kita menunjukkan bahwa itu jenis bahan peledak low eksplosive atau biasa yang digunakan anak-anak, remaja di bulan Ramadan yaitu obat mercon atau petasan," kata Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY Kompol Suripto di lokasi, Senin (11/3).

Slamet Peracik Mercon Ternyata Ketua RT

Dari keterangan warga diketahui Slamet alias Kempung merupakan Ketua RT 07 Gedangan. Rumah tempat ledakan itu juga merupakan rumah Slamet.

Iya, lokasi ledakan itu di tempat tinggal Pak Slamet dan Pak Slamet itu Ketua RT.07," kata Sugiyanti (62) kepada wartawan di Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Senin (11/3).

Diketahui, selama ini Slamet tinggal seorang diri di rumah saudaranya itu. Yanti sapaannya, mengungkap korban F (15) merupakan saudara sepupu Slamet sedangkan dua korban lainnya merupakan tetangga.

"Dia hanya tinggal di tempat saudaranya, jadi hanya disuruh menempati. Karena yang bersangkutan belum memiliki istri," ujarnya.

Dia pun mengungkap warga kampungnya sering membuat mercon bantingan selama Ramadan. Yanti pun sempat memperingatkan Slamet ketika terdengar suara ledakan pertama.

"Iya, dua kali, pertama hanya coba-coba lalu saya tegur dan dijawab hanya korek gas. Saat itu saya tanya, saya bilangin, apa itu? Jangan main-main bahaya itu. Lalu dijawab 'Nggak budhe ini cuma korek gas meledak'," kenang Yanti.

Papan penunjuk Ketua RT.07 Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul. Papan tersebut menunjuk ke rumah peracik mercon yang meledak dan membuat empat orang luka-luka, Senin (11/3/2024).Papan penunjuk Ketua RT.07 Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul. Papan tersebut menunjuk ke rumah peracik mercon yang meledak dan membuat empat orang luka-luka, Senin (11/3/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Dia menyebut hanya berselang setengah jam terjadi ledakan kedua. Dia menyebut ledakan kedua itu sangat besar dan membuat kupingnya berdenging.

"Wuh besar sekali, sampai merinding saya," tutur Yanti.

Saat keluar rumah dia tak menyangka melihat rumah Slamet dipenuhi kepulan asap. Dia juga melihat beberapa orang tergeletak penuh luka.

"Saya lihat sudah ada beberapa orang tergeletak dengan kondisi berdarah-darah di teras. Kalau Pak Slamet hanya diam saja, tapi tiga orang lainnya masih bisa teriak minta tolong," ucapnya.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads