Selama bulan Ramadhan, ada banyak amalan yang dapat umat Islam kerjakan. Pelbagai amalan ini tentunya perlu didasari dengan semangat beribadah. Lantas, apa saja amalan yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadhan?
Bulan Ramadhan sendiri adalah bulan yang terletak usai Syaban dan sebelum Syawal. Untuk tahun 2024, Ramadhan 1445 Hijriah telah dimulai sejak Selasa, 12 Maret 2024 kemarin. Kemungkinan, Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024 atau Kamis, 11 April 2024.
Berhubung jumlah hari yang tersisa dari Ramadhan 2024 masih sangat banyak, detikers mesti memaksimalkannya sebaik mungkin. Caranya adalah dengan mengerjakan pelbagai amalan yang termaktub dalam Al-Quran maupun hadits. Apa saja? Yuk, baca kumpulan amalan saat bulan Ramadhan di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan Amalan Bulan Ramadhan
Dikutip dari buku 'Fikih Muyassar' terjemahan Fathul Mujib, 'Sifat Puasa Nabi dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan' oleh dr. Raehanul Bahraen, dan 'Ensiklopedi Amalan Setiap Bulan' karya Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul, ada 8 amalan yang dapat dikerjakan di bulan Ramadhan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
#1 Menunaikan Puasa Ramadhan
Amalan pertama dan paling utama di bulan ini adalah jelas puasa Ramadhan. Bahkan, puasa Ramadhan dihukumi wajib oleh Allah SWT. Dalam surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman tentangnya:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ
Artinya: "...Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain."
Di samping hukum wajibnya, puasa Ramadhan juga memiliki sejumlah keutamaan. Salah satunya adalah menyebabkan orang yang mengamalkannya masuk surga. Landasannya adalah sebuah hadits yang tertera dalam kitab 'Arba'in Nawawiyah' karya Imam an-Nawawi nomor 22 ini:
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ. المَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلالَ، وَحَرَّمْتِ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَرَدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً ، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ . (رواه مسلم)
Artinya: "Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al-Anshary RA: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: 'Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan sholat yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya." (riwayat Muslim)
#2 Mendirikan Sholat Tarawih
Pada bulan Ramadhan, telah terkenal dan termasyhur juga adanya amalan sholat tarawih. Sholat ini sejatinya merupakan sholat malam saja. Namun, istilah tarawih itu sendiri hanya mengacu pada sholat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan.
Untuk umat Islam yang mengerjakannya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Disadur dari buku 'Fikih Ringkas Sholat Tarawih' oleh Sofyan Chalid, sumbernya adalah sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
#3 Memperbanyak Sedekah
Rasulullah SAW biasa melakukan sedekah pada bulan Ramadhan. Dalam redaksi salah satu hadits, sang Khatamul Anbiya dikabarkan adalah seorang yang dermawan. Namun, di bulan Ramadhan, beliau menjadi jauh lebih dermawan lagi.
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَرَسُولُ اللهِ ﷺ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya: "Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui beliau. Dahulu Jibril menemui beliau pada setiap malam bulan Ramadhan lalu membaca al-Qur'an bergantian dengan beliau. Ketika Rasulullah ditemui Jibril itu, beliau lebih dermawan daripada angin yang berembus." (HR. Bukhari no. 6 dan Muslim no. 2308)
Sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam turut meniru apa yang beliau lakukan sebagai seorang suri teladan. Berbagai macam sedekah dapat dilakukan, mulai dari sedekah subuh hingga berbagi takjil buka puasa.
#4 Membaca Al-Quran
Bulan Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Quran. Peristiwa ini diabadikan oleh Allah SWT melalui firmannya dalam surat Al-Baqarah ayat 185. Ini potongan bunyi ayatnya diambil dari Al-Quran Kementerian Agama:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)...."
Pun dalam hadits yang telah disebutkan sebelumnya, Rasulullah SAW juga diketahui sering membaca Al-Quran bersama malaikat Jibril selama bulan Ramadhan. Lebih lanjut, membaca Al-Quran memiliki keutamaan yang tidak main-main.
Di antaranya adalah mendapatkan syafaat di hari kiamat. Ini bunyi hadits mengenai hal tersebut diambil dari situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia:
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Artinya: "Dari Abu Amamah RA, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)
#5 Melakukan Ibadah Umrah
Umat Islam juga disunnahkan untuk melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan apabila mampu. Hal ini didasari atas hadits riwayat Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256 berikut:
عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً
Artinya: "Umrah pada bulan Ramadhan sebanding dengan haji."
#6 Mengerjakan Sholat Sunnah Lainnya
Ada banyak sholat sunnah yang dapat dikerjakan umat Islam. Di antaranya adalah sholat dhuha, sholat qobliyah dan ba'diyah, sholat tahiyatul masjid, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak sholat sunnah tersebut, ada satu sholat yang jika dilakukan, pahalanya seperti haji dan umrah.
Sholat apakah itu? Namanya adalah sholat isyraq. Sumbernya adalah sebuah hadits dari Tirmidzi no. 586 dengan tingkatan hasan. Di bawah ini redaksi haditsnya:
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَبَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
Artinya: "Barang siapa yang melaksanakan sholat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memeroleh pahala haji dan umrah." Beliau lalu bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna, dan sempurna."
#7 Meningkatkan Intensitas Bacaan Istighfar
Amalan bulan Ramadhan yang selanjutnya adalah memperbanyak bacaan istighfar. Sebabnya, salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah dileburkannya dosa-dosa yang telah lalu.
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Artinya: "Sholat lima waktu ke sholat berikutnya, Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya apabila dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim no. 233)
Untuk bacaannya sendiri, ada banyak variasi yang dapat digunakan. Di antaranya adalah
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah" (HR. Muslim)
Atau
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup, Maha Kuasa, dan kepada-Nya aku bertaubat." (HR. Tirmidzi)
#8 Melakukan I'tikaf di Masjid
Dirujuk dari buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Quran dan Sunnah', i'tikaf secara bahasa artinya berdiam diri. Adapun secara istilah, artinya adalah berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah dari seseorang tertentu yang memiliki sifat-sifat tertentu.
I'tikaf termasuk amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Salah satu dalilnya adalah hadits dari Bukhari no. 2020 ini:
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Rasulullah SAW berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau berkata, 'Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan."
Nah, itulah kumpulan amalan di bulan suci Ramadhan yang dapat detikers lakukan. Semoga Allah SWT memudahkan kita melalui bulan ini dalam kondisi terbaik. Aamiin.
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan