- Keutamaan Bulan Ramadhan 1. Bulan Turunnya Al-Quran 2. Ditutupnya Pintu Neraka, Dibukanya Pintu Surga, dan Dibelenggunya Setan 3. Bulan yang Memiliki Malam Lailatul Qadar 4. Bulan dengan Kewajiban Berpuasa 5. Bulan Mustajabnya Doa 6. Bulan dengan Amalan Khusus Tarawih 7. Bulan Penuh Ampunan 8. Bulan Penuh Berkah
- Kumpulan Doa Bulan Ramadhan 1. Doa Menyongsong Bulan Ramadhan 2. Doa Buka Puasa Ramadhan 3. Doa Berbuka Puasa di Rumah Orang Lain 4. Doa Qunut Witir 5. Doa setelah Sholat Witir 6. Doa Malam Lailatul Qadar 7. Doa untuk Orang yang Memberi Takjil
Bulan suci Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Dalam rangka meningkatkan ibadah di bulan suci ini, umat Islam sebaiknya memahami apa saja keutamaan bulan Ramadhan.
Menilik situs resmi Universitas Pakuan, nama Ramadhan berasal dari kata bahasa Arab, 'romadh'. Kata ini berarti panas menyengat atau membakar. Arti ini sesuai dengan kondisi di bulan Ramadhan yang mana matahari jauh lebih menyengat ketimbang bulan lainnya.
Adapun Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa nama Ramadhan muncul karena padanya, dosa-dosa 'dibakar' atau digugurkan dengan amal shalih. Lebih lanjut, Muhammad Abduh dalam artikel berjudul Ramadhan dan Pendidikan Umat mengartikan Ramadhan sebagai bulan mengasah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa demikian? Dahulu rakyat jahiliyah banyak yang mengasah alat-alat perang pada bulan ini untuk mempersiapkan pertumpahan darah di bulan berikutnya. Alhasil, bulan ini juga dapat dimaknai sebagai bulan 'mengasah' jiwa, hati, ataupun 'membakar' sifat tercela.
Keutamaan Bulan Ramadhan
1. Bulan Turunnya Al-Quran
Keutamaan pertama bulan Ramadhan adalah bulan yang padanya Al-Quran diturunkan. Keutamaan ini bahkan diabadikan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185. Ini potongannya diambil dari Quran Kementerian Agama:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).
2. Ditutupnya Pintu Neraka, Dibukanya Pintu Surga, dan Dibelenggunya Setan
Menilik situs resmi Badan Amil Zakat Nasional, baznas.go.id, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwasanya pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan setan-setan dibelenggu.
Haditsnya adalah sebagai berikut diambil dari laman Nahdlatul Ulama Lampung:
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Artinya: "Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan): Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka." (HR Tirmidzi)
3. Bulan yang Memiliki Malam Lailatul Qadar
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terdapat malam yang kebaikannya lebih daripada seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadar. Allah SWT merekam malam ini dalam Al-Quran, tepatnya pada surat Al-Qadr.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْر (1) وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ (3) تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ (4) سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ (5)
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 1-5)
4. Bulan dengan Kewajiban Berpuasa
Salah satu keutamaan bulan Ramadhan ketimbang bulan lainnya adalah adanya kewajiban berpuasa. Hal ini tidak dimiliki oleh bulan-bulan selain Ramadhan. Bagi umat Islam yang mengerjakannya, maka Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa ia akan masuk surga.
Kepingan informasi ini tercantum dalam hadits riwayat Muslim. Di bawah ini redaksi haditsnya diambil dari buku 'Arba'in Nawawiyah' karya Imam an-Nawawi:
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ. المَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلالَ، وَحَرَّمْتِ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَرَدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً ، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ . (رواه مسلم)
Artinya: "Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al-Anshary RA: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: 'Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan sholat yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya." (riwayat Muslim)
5. Bulan Mustajabnya Doa
Ibadah puasa hukumnya wajib bagi kaum Muslim di bulan Ramadhan. Memang benar bahwa ada keringanan atau rukhsah untuk beberapa kondisi, tetapi secara umum, hukum berpuasa Ramadhan adalah wajib.
Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwasanya orang yang berpuasa maka doanya mustajab. Hal ini tertera dalam hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi sebagai berikut:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artinya: "Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya."
Keutamaan bulan Ramadhan satu ini juga tertera dalam hadits lain. Tepatnya hadits dari al-Bazaar bernomor 10/149:
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Artinya: "Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan."
6. Bulan dengan Amalan Khusus Tarawih
Sholat Tarawih adalah amalan sunnah khusus di bulan Ramadhan saja. Rasulullah SAW menekankan ganjaran mulia bagi orang yang mengerjakan sholat ini dalam sebuah hadits. Dikutip dari buku 'Fikih Ringkas Sholat Tarawih' oleh Sofyan Chalid, haditsnya berbunyi:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa- dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
7. Bulan Penuh Ampunan
Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan penuh ampunan. Menurut informasi dari website resmi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kersana, ada dua hadits tentang keutamaan ini.
"Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim)
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua hadits di atas menjadi hujjah atau dalil akan adanya ampunan di bulan Ramadhan. Tak hanya itu, mengerjakan sholat Tarawih juga dapat membuat pengamalnya mendapat ampunan dosa sebagaimana tertera pada hadits yang telah lalu.
8. Bulan Penuh Berkah
Menilik buku 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan' karya Abu Maryam Kautsar Amru, Rasulullah SAW menyebut bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah. Keutamaan bulan Ramadhan ini tercantum dalam hadits riwayat an-Nasai dengan derajat shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم- « أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ . مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: 'Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya."
Kumpulan Doa Bulan Ramadhan
Sebagai langkah persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, detikers perlu mengetahui doa-doa khasnya. Di antaranya adalah doa menyongsong bulan Ramadhan, doa buka puasa, doa qunut Witir, hingga doa malam Lailatul Qadar.
1. Doa Menyongsong Bulan Ramadhan
Doa ini sejatinya tidak hanya digunakan untuk bulan Ramadhan saja, melainkan bulan-bulan lainnya juga secara umum. Doa ini dapat dibaca ketika detikers melihat hilal (bulan sabit tanda bulan baru) di langit.
Dikutip dari buku 'Kumpulan Doa dari Al-Quran dan Hadits' karya Syaikh Sa'id bin Wahf al-Qahthani, berikut ini bacaan doanya:
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَالْإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
Arab Latin: Allahu akbar, allahumma ahlilhu 'alainā bil-amni wal-īmāni, was-salāmati wal-islāmi, wat-taufīqi lima tuḥibbu rabbana wa tarḍā rabbunā wa rabbukallah.
Artinya: "Allah Maha Besar. Ya Allah! Tampakkan bulan tanggal satu itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau sukai dan ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."
2. Doa Buka Puasa Ramadhan
Masih dari buku yang sama, ini adalah doa buka puasa secara umum yang dapat dibaca saat buka puasa Ramadhan. Doa ini bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud nomor 2/306 sebagai berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْشَاءَ الله
Arab Latin: Żahabaẓ-ẓamā'u wabtallatil-'urūqu wa ṡabatal-ajru insyā'allāh.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.".
3. Doa Berbuka Puasa di Rumah Orang Lain
Doa ini tertera dalam hadits riwayat Abu Dawud nomor 3/367, Ibnu Majah nomor 1/556, dan an-Nasai nomor 296-298. Doa ini dapat dibaca oleh detikers kala berbuka puasa di rumah orang lain.
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ.
Arab Latin: Afṭara 'indakumuṣ-ṣā'imūna wa akala ṭa'āmakumul-abrāru, wa ṣallat 'alaikumul-malā'ikah.
Artinya: "Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendoakan, agar kamu mendapat rahmat."
4. Doa Qunut Witir
Bulan suci Ramadhan identik dengan sholat Tarawih. Dalam rangkaian ibadah sunnah tersebut, umat Islam biasanya akan sekaligus mengerjakan sholat Witir. Nah, pada sholat witir ini ada doa yang dapat dibaca, yakni qunut Witir.
Dikutip dari situs NU Online, bacaan qunut Witir adalah sebagai berikut:
اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Allahummahdinâ fî man hadait. Wa 'âfinâ fî man 'âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a'thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ 'alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya'izzu man 'âdait. Tabârakta rabbanâ wa ta'âlait. Fa lakal hamdu a'lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
5. Doa setelah Sholat Witir
Dirunut dari situs NU Jawa Barat, usai sholat Witir, umat Islam dapat membaca doa ini sebanyak tiga kali. Pada bacaan ketiga, suaranya dikeraskan dan dipanjangkan. Ini doanya:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّْوْسِ
Arab Latin: Subḥānal-malikil-quddūs.
Artinya: "Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian."
Atau, dapat pula memanjatkan doa ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Arab Latin: Allahumma innī a'ūżu biriḍāka min sakhaṭika wa bimu'āfātika min 'uqūbatika wa a'ūżubika minka lā uḥṣī ṡanā'an 'alaika anta kamā aṡnaita 'alā nafsik.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri."
6. Doa Malam Lailatul Qadar
Jika detikers mendapat keberuntungan untuk menjumpai malam Lailatul Qadar, maka dianjurkan membaca sebuah doa. Dikutip dari situs Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, doa malam Lailatul Qadar tercantum dalam hadits riwayat Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Arab Latin: Allahumma innaka 'afuwwu tuḥibbul-'afwa fa'fu 'annī.
Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf-menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku- hapuslah dosa-dosaku."
7. Doa untuk Orang yang Memberi Takjil
Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada orang yang memberi hidangan berbuka, kita dapat melafalkan sebuah doa. Doa ini diriwayatkan oleh Muslim pada nomor 3/126. Ini redaksinya:
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
Arab Latin: Allahumma aṭ'im man aṭ'amanī wasqi man saqānī.
Artinya: "Ya Allah! Berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku."
Nah, itulah penjelasan seputar keutamaan bulan Ramadhan plus bacaan-bacaan doa padanya. Semoga Allah SWT memberi kita petunjuk dan hidayah-Nya untuk dapat menjalani bulan Ramadhan dengan maksimal. Aamiin.
(par/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi