Sapi yang Mati Mendadak di Gedangsari Gunungkidul Positif Antraks

Sapi yang Mati Mendadak di Gedangsari Gunungkidul Positif Antraks

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 11 Mar 2024 17:53 WIB
Scientist is analyting blood sample for Anthrax.
Foto: Ilustrasi sapi mati di Gedangsari Gunungkidul positif antraks (Getty Images/iStockphoto/vchal)
Gunungkidul -

Seekor sapi yang mati mendadak pada 7 Maret 2024 di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul positif antraks.

"Hasilnya keluar kemarin, saya diberi tahu kemarin dari petugasnya BBVET Wates sapi itu positif antraks," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, kepada wartawan melalui telepon, Senin (11/3/2024).

Wibawanti menerangkan pihaknya melakukan penanganan hewan mati tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). "SOP-nya SOP antraks," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perihal penyebaran bakteri antraks ke wilayah lain, Wibawanti menjelaskan kemungkinannya kecil. "Kalau mungkin menular melalui media lain karena sifat bakteri berat karena ada di dalam tanah," ungkapnya.

Terlebih, Wibawanti menerangkan pihaknya telah memberikan antibiotik dan vitamin kepada 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman. Pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi ke 50 warga.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mengungkap warga Gedangsari suspek antraks ternyata sempat menyembelih kambing mati atau yang biasa disebut brandu di Sleman. Dia juga mengonsumsi dagingnya bersama beberapa warga yang lain.

Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari menuturkan pemotongan kambing mati itu dilakukan pada 24 Februari 2024. Setelah dipotong, dagingnya dibawa pulang ke kampungnya.

"Itu berawal ada orang Serut, Gedangsari, membawa kambing mati milik orang Sleman. Menyembelih di Sleman," kata Wibawanti saat dihubungi, Jumat (8/3/2024).

Di kampungnya, warga tersebut kemudian mengonsumsi daging kambing mati itu bersama warga yang lain. Tak lama kemudian warga tersebut diketahui sakit.

"Kemudian bapak itu (dibawa) ke rumah sakit," jelasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan, warga suspek antraks tersebut tengah diperiksa di RSUD Prambanan, Sleman.

"Kita baru dapat info kemarin siang menjelang sore dari Dinas Kesehatan Sleman karena ada satu warga kita yang dirawat (sebab suspek antraks) di RSUD Prambanan," jelas Dewi Irawaty kepada wartawan saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Jumat (8/3).




(apu/apu)

Hide Ads