Hukum Menunaikan Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah?

Hukum Menunaikan Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah?

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Sabtu, 24 Feb 2024 13:19 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi Hukum Menunaikan Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah? Foto: Freepik
Jogja -

Di bulan Syaban, ada salah satu malam mulia dalam Islam, yakni malam Nisfu Syaban. Salah satu amalan yang bisa dilaksanakan pada malam ini adalah puasa Nisfu Syaban. Mengingat bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, tak sedikit umat Islam yang mempertanyakan hukum menunaikan puasa Nisfu Syaban sekaligus qadha Ramadhan.

Seperti diketahui, seorang muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya, maka wajib hukumnya untuk membayar utang tersebut sebelum memasuki bulan Ramadhan. Di sisi lain, pada bulan Syaban ada juga anjuran menunaikan puasa Nisfu Syaban untuk mendapatkan pahala yang berlimpah.

Apakah Boleh Menunaikan Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan?

Mengutip laman NU Online, biasanya umat Islam menjadikan puasa sunnah di bulan-bulan ini sebagai kesempatan untuk melaksanakan qadha Ramadhan sekaligus. Artinya, selain niat untuk berpuasa sunnah juga niat qadha puasa Ramadhan yang hukumnya wajib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam istilah fiqih, hal ini disebutkan sebagai at-tasyriik fin niyyah yang berarti menggabungkan niat. Terkait penggabungan niat antara yang fardhu dan yang sunnah dalam satu ibadah, Imam Suyuthi membagi empat kriteria sebagai berikut:

  1. Sah kedua-keduanya baik yang fardhu dan yang sunnah.
  2. Sah bagi ibadah fardhunya saja, tidak untuk ibadah sunnahnya.
  3. Sah bagi ibadah sunnahnya saja, tidak untuk ibadah fardhunya.
  4. Tidak sah kedua-duanya.

Adapun menggabungkan niat puasa Nisfu Syaban sekaligus qadha puasa Ramadhan dapat dimasukkan ke dalam hukum yang pertama, yakni dianggap sah kedua-duannya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, berdasarkan penjelasan buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab, dan Syaban karya Udji Asiyah, bulan Syaban merupakan bulan kesempatan untuk membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Sayyidah Aisyah yang diriwayatkan dalam hadits Al Bukhari-Muslim:

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΩŠΩŽΩƒΩΩˆΩ†Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω مِنْ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽΨŒ ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψͺَطِيعُ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΩ‚Ω’ΨΆΩΩŠΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ فِي Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽΒ»ΨŒ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ ΩŠΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΩ‰: الشُّغْلُ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ

Artinya: "Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadhan. Saya tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Syaban.

Dikarenakan puasa Nisfu Syaban bersifat sunnah, hal itu membuat niat puasa Nisfu Syaban dengan puasa qadha Ramadhan menjadi diperbolehkan dan sah. Lebih lanjut, pahala keduanya bisa didapatkan sekaligus.

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban

Mengutip buku Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya, berikut ini bacaan niat puasa Nisfu Syaban:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ فِى النّءفِ مِنْ Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ© Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitush shauma fin nishfi min sya'bana sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT."

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Sementara itu, berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

Ω†ΩˆΩŠΨͺ Ψ΅ΩˆΩ… ΨΊΨ― ΨΉΩ† Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ فرآ Ψ±Ω…ΨΆΨ§Ω† Ω„Ω„Ω‡ ΨͺΨΉΨ§Ω„Ω‰.

Nawaitu Shauma Ghodin 'An Qadha'I Fardi Ramadhana Lillaahi Ta'Ala.

Artinya : "Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillahi Ta'ala."

Bacaan Doa Buka Puasa

Seperti halnya dengan puasa pada umumnya, berikut ini bacaan doa buka puasa Nisfu Syaban yang juga dapat dibaca ketika puasa qadha Ramadhan.

Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡ΩΩ…ΩŽΩ‘ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Demikian penjelasan mengenai hukum menunaikan puasa Nisfu Syaban sekaligus qadha Ramadhan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya bisa dilakukan sekaligus dan dianggap sah keduanya. Semoga bermanfaat, Dab!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads