Coblosan Ulang di TPS 03 Tirtonirmolo, KPPS Klaim Antusiasme Warga Meningkat

Coblosan Ulang di TPS 03 Tirtonirmolo, KPPS Klaim Antusiasme Warga Meningkat

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 24 Feb 2024 11:17 WIB
Suasana pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 03 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Sabtu (24/2/2024).
Suasana pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 03 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Sabtu (24/2/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Bantul -

TPS 03 Tirtonirmolo menggelar pemungutan suara ulang (PSU) untuk empat jenis pemilihan yakni DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten. Ketua KPPS mengklaim kehadiran DPT meningkat ketimbang Pemilu tanggal 14 Februari.

Pantauan detikJogja, tampak beberapa orang berdatangan untuk menggunakan hak pilih pada PSU di TPS 03 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Tampak pula seorang lansia datang ditemani anggota keluarganya untuk mencoblos.

Ketua KPPS TPS 03 Tirtonirmolo, Khomsul Latifin mengatakan, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di TPSnya mencapai 227 orang. Menurutnya, kehadiran DPT pada PSU ini mengalami peningkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir sama, tapi kemungkinan malah tambah karena yang sakit kemarin tidak nyoblos dan sekarang keluarganya yang sakit proaktif mengantarkan. Mungkin karena menjaga kehormatan kampung ini agar semangat," katanya kepada wartawan di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Sabtu (24/2/2024).

Berdasarkan data, Khomsul menyebut jika saat Pemilu tanggal 14 Februari ada belasan orang yang tidak hadir. Namun, untuk PSU hari ini tidak mencapai belasan orang.

ADVERTISEMENT

"Kemarin yang tidak datang sekitar 13 orang. Tapi sekarang mungkin hanya 1, 2 orang saja," ujarnya.

Sedangkan penyebab PSU di TPS 03, Khomsul mengaku karena ada kesalahan saat satu orang DPTb melakukan pencoblosan. Di mana seharusnya DPTb itu hanya melakukan pencoblosan untuk pilpres namun malah ikut mencoblos pemilihan legislatif.

"Kemarin karena DPTb seharusnya memilih presiden saja tapi malah ikut milih pileg. Itu hanya satu orang saja, jadi hanya kesalahan satu orang saja lalu diulangi," katanya.

"Nah, saat ini DPTb tidak ikut karena tidak ada PSU Pilpres. Jadi yang ikut PSU hanya DPT semua," lanjut Khomsul.

Khomsul menambahkan, bahwa setelah selesai pencoblosan berlanjut dengan penghitungan suara atau rekapitulasi. Namun, rekapitulasi tidak berlangsung di TPS 03.

"Setelah selesai ini langsung rekapitulasi di Kapanewon," ucapnya.

Bawaslu Pantau Pelaksanaan

Bawaslu Kabupaten Bantul menyebut jika tingkat partisipasi di lima tempat pemungutan suara (TPS) yang menggelar pemungutan suara ulang (PSU) mencapai lebih dari 50%. Bawaslu menyebut TPS paling rawan adalah TPS 03 Tirtonirmolo, namun hingga kini belum ada temuan atau laporan politik uang.

Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho mengatakan bahwa telah mendatangi lima TPS yang tersebar di Kapanewon Kasihan, Banguntapan, dan Piyungan. Hasilnya, tingkat partisipasi masyarakat untuk PSU tidak ada yang menurun.

"Kita lihat tingkat partisipasi di lima TPS sudah di atas 50 persen," katanya kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).

Artinya, kata Didik, kekhawatiran akan tingkat partisipasi rendah sudah tidak ada. Menurutnya, kekhawatiran akan tingkat partisipasi itu menjadi satu dari dua kerawanan yang terjadi saat PSU Bantul.

"Kemarin kan yang menjadi titik kerawanan dua ya. Pertama turunnya partisipasi dan kedua potensi politik uang," ucapnya.

"Terkait dengan partisipasi menurut saya sudah cukup baiklah. Tentu kita apresiasilah untuk jajaran penyelenggara, untuk KPU yang sudah mensosialisasikan PSU sehingga tingkat partisipasi tidak turun drastis," lanjut Didik.

Sedang untuk politik uang, Didik mengaku yang paling rawan terjadi di TPS 03 Tirtonirmolo. Pasalnya di TPS tersebut melaksanakan empat jenis PSU.

"Ya tentu yang tingkat kerawanan paling tinggi yang jenis PSUnya paling banyak yakni TPS 03 Tirtonirmolo. Kalau terkait politik uang, sejauh ini kami belum mendapatkan laporan atau informasi awal terkait dengan adanya dugaan politik uang," ujarnya.

Akan tetapi, jika ada temuan atau laporan politik uang selama PSU ini Bawaslu segera menindaklanjutinya. Didik juga meminta peran aktif masyarakat jika menemukan adanya praktik politik uang.

"Jika seandainya ada informasi awal tentu akan kita telusuri. Namun, sejauh ini di lima titik yang melakukan PSU, kami belum mendapatkan adanya informasi transaksi politik uang atau dugaan politik uang," katanya.

"Kami berharap masyarakat memang memilih berdasarkan pemahaman bukan berdasarkan politik uang itu," imbuh Didik.




(apl/apl)

Hide Ads