Dua orang siswa disabilitas kelas 1 SMP di Gunungkidul terlibat cekcok hingga salah satunya mengalami kelingking patah. Kasus ini dimediasi dan berakhir damai.
"Tadi jam 10 lebih sedikit dari semua pihak datang semua dan mereka sepakat bahwa itu bukan bully. Istilah mereka tukaran," jelas Kepala Sekolah terkait, Sutoto Sudarujian kepada detikJogja melalui telepon, Jumat (23/2/2024).
Sutoto menerangkan proses perdamaian antar dua pihak tersebut berjalan lancar. "Prosesnya lancar. Tadi sebelum Jumatan selesai," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pihak tersebut menandatangani akta perdamaian. Penandatanganan itu, Sutoto menyebutkan turut disaksikan oleh pihak Polres Gunungkidul hingga dukuh terkait.
"Dari Polres hadir, Bhabin masing-masing hadir, dukuh juga hadir dan (penandatanganan akta perdamaian) disaksikan oleh semua," terangnya.
Selain itu, Sutoto menuturkan siswa di sekolahnya secara sukarela menyisihkan uang jajan untuk pengobatan korban. Sutoto menyebutkan dana berhasil terkumpul sebesar kurang lebih Rp 1 juta.
"Siswa itu sukarela menyisihkan uang jajan dan terkumpul satu juta untuk pengobatan korban," sebutnya.
Selanjutnya, Sutoto mengatakan keluarga korban memilih untuk merujuk korban ke rumah sakit di Solo. Sutoto menjelaskan pihak korban ingin penyembuhan korban bisa lebih cepat.
"Penyembuhan korban ini kan kalau berpikir ke RSUD (Wonosari) kan lama. Habis Jumatan ke RS di Solo dengan pertimbangan lebih cepat dan penanganannya segera," ujarnya.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Penjelasan Menkeu Purbaya soal Postingan Anaknya 'Lengserkan Agen CIA'
Gelagat Anggun Sopir Bank Gondol Rp 10 M Sebelum Ditangkap