Seorang anak disabilitas fisik yang duduk di bangku kelas 1 SMP di Gunungkidul mendapatkan perundungan atau bullying dari temannya. Akibatnya, kelingking anak tersebut patah dan harus menjalani operasi.
"Awal mulanya sih kata teman-temannya saling berejek-ejekan. Anak saya kan cacat (disabilitas fisik) dari lahir, tangannya cuma satu (hanya kiri). Itu diejek temannya. Mungkin tidak terima atau gimana terus terjadi perkelahian. Tapi yang sebenarnya bagaimana saya juga kurang tahu," jelas ayah anak tersebut, Wasido, warga Kapenewon Semanu, saat ditemui wartawan di IGD RSUD Wonosari, Kamis (22/2/2024).
Wasido menerangkan saat itu jari anaknya yang berusia 13 tahun itu dipuntir oleh temannya hingga patah setelah salat zuhur di sekolah pada Rabu (21/2). Dia menyebut pelaku perudungan atau bullying hanya satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ceritanya sih kata teman-temannya kelingkingnya dipuntir sampai patah. Satu orang kemarin habis salat zuhur di sekolah," katanya.
Wasido menerangkan setelah itu anaknya langsung dibawa ke IGD RSUD Wonosari oleh pihak sekolah. "Langsung dibawa ke RSUD (Wonosari) sini. Sekarang mondok (rawat inap)," ujar pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu.
Wasido menerangkan biaya perawatan anaknya menggunakan biaya pribadi. "Biaya mandiri. Nanti disalurkan lewat jamkesos," ucapnya.
Wasido menyebut anaknya sering diejek karena fisiknya. Meski begitu, dia berusaha membesarkan hati anaknya agar tegar.
"Sering diejek teman-temannya lah dan saya bilangin kalau diejek nggak usah gimana-gimana. Laporkan saja ke Bapak Guru," katanya.
Dia menyebut sedianya anaknya itu bakal menjalani operasi hari ini. Namun akhirnya ditunda karena batuk.
"Tadi sudah masuk ruang operasi. Saat mau dioperasi anak saya batuk dan tidak jadi dioperasi. Tunggu besok lagi tadi habis di-rontgen," ujar dia.
Terkait kasus bullying ini, dia mengaku masih mempertimbangkan untuk melapor ke polisi. "Masih belum tahu mau lapor ke polisi atau tidak," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menerangkan kasus tersebut sedang dimediasi pihak sekolah.
"Sudah dimediasi sekolah kedua orang tuanya. Nanti tak kabari lagi (jika ada progres)," kata Nunuk kepada wartawan melalui telepon.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana