Soal 2 Guru Mesum di Gunungkidul, Bupati Perintahkan Pemeriksaan Secepatnya

Gunungkidul -

Dua oknum guru SD berstatus PPPK di Kabupaten Gunungkidul kepergok siswanya melakukan perbuatan mesum di sekolah. Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta proses pemeriksaan dilakukan secepatnya.

"Yang jelas sekarang ini dalam proses pemeriksaan," jelas Sunaryanta kepada wartawan saat ditemui di Taman Teknologi Pertanian, Kapanewon Patuk, Kamis (15/2/2024).

Saat ini, Sunaryanta mengatakan sedang menunggu hasil pemeriksaan tersebut. Ia mengaku keputusan selanjutnya setelah pemeriksaan itu selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan melihat hasil dari pemeriksaan nanti, beberapa waktu ke depan, dan juga saya akan putuskan setelah hasil pemeriksaan ini selesai. Tunggu aja, nggak akan lama," terangnya.

Sunaryanta mengatakan proses pemeriksaan tersebut memakan waktu sekitar dua hingga tiga pekan. Ia memerintahkan agar proses pemeriksaan itu dilakukan secepatnya.

"Biasanya cepat kok. Biasanya dua minggu, tiga minggu gitu. Saya perintahkan untuk secepatnya," ungkapnya.

Sunaryanta mengaku akan menindak apa pun jenis pelanggaran yang dilakukan.

"Saya katakan juga, kalau ada yang melanggar sekecil apa pun pasti saya tindak. Baik itu pelanggaran disiplin ringan, disiplin sedang, apalagi disiplin berat. Ini saya tindak tiga-tiganya ini," ujarnya.

"Ya sekali lagi, prosedur kita tadi menunggu hasil laporan hasil pemeriksaan tadi. Nanti hasilnya seperti apa, baru nanti saya putuskan," jelas Sunaryanta menjawab pertanyaan apakah akan mencabut status PPPK kedua oknum guru itu.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Taufik Aminudin mengatakan kejadian dua oknum guru kepergok mesum tersebut pada Selasa (16/1). Pihaknya baru mendapatkan laporan pada Senin (22/1).

"Itu kejadian di sore hari sudah di jam akhir (sekolah). Iya guru (dua orang) satu sekolah. (Kejadiannya) Selasa (16/1). Laporan baru datang (ke Disdik) hari Senin (22/1)," kata Taufik kepada wartawan melalui telepon saat ditanya terkait dugaan perbuatan asusila dua orang guru tersebut, Rabu (24/1).