Budayawan Butet Kartaredjasa berencana menggelar pameran seni rupa pada bulan Agustus. Pameran itu untuk merekam situasi politik pasca Pemilu 2024.
"Temanya merekam situasi politik setelah coblosan ini, alias situasi psikis yang melahirkan keganjilan-keganjilan di dalam hidup berdemokrasi. Inilah titik awal pengkhianatan kepada demokrasi," kata Butet di kediamannya, Kasihan, Bantul, Sabtu (17/2/2024).
Menyoal alasan perlunya pameran tersebut, Butet mengaku agar masyarakat tergugah untuk merasakan pengkhianatan pada konstitusi dan demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini situasinya situasi emosional, kita semua merasa tergugah merasakan atmosfer pengkhianatan pada konstitusi dan demokrasi itu," ucapnya.
Melukai demokrasi, kata Butet, karena seniman-seniman tidak berdaya sementara ini. Karena itu dirinya dan para seniman mencoba mengekspresikan merekam suasana itu dalam bentuk seni visual.
"Entah itu instalasi entah itu lukisan, entah itu drawing dan kemarin saya sudah bersepakat dengan kuratornya. Untuk kuratornya Mas Warno," ujarnya.
Butet melanjutkan, bahwa pameran itu bakal berlangsung di bulan Agustus dan lokasinya sendiri kemungkinan di Bentara Budaya. Butet mengungkapkan bahwa pemilihan bukan Agustus bukan tanpa alasan.
"Kita upayakan itu menandai kemerdekaan kita nanti, kita akan buat pameran itu. Nama-nama pelukisnya sedang dipilih oleh kurator siapa aja yang ingin ikut," ucapnya.
"Tapi tentu saja kawan-kawan yang merasa bahwa demokrasi sedang dilukai. Sementara kawan-lawan yang tidak merasa ya tentu saja tidak kita undang," lanjut Butet.
Menyoal pameran tersebut adalah bentuk kemarahan seniman, Butet menampiknya. Menurutnya, pameran seni rupa itu lebih kepada merefleksikan pengalaman keganjilan selama Pemilu 2024.
"Bukan kemarahan, merefleksikan pengalaman keganjilan karena semua merasakan keganjilan itu, ada suasana yang tidak semestinya di dalam praktik berkehidupan yang berbasis demokrasi," katanya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi