Jawab Ganjar Saat Ditanya Peluang Jadi Oposisi jika Prabowo Menang

Nasional

Jawab Ganjar Saat Ditanya Peluang Jadi Oposisi jika Prabowo Menang

Mulia Budi - detikJogja
Kamis, 15 Feb 2024 20:59 WIB
Ganjar Pranowo-Mahfud Md bertemu petinggi TPN di gedung High End, Jakpus. Pertemuan itu membahas evaluasi laporan dugaan kecurangan pemilu dari berbagai daerah.
Foto: Ganjar Pranowo-Mahfud Md bertemu petinggi TPN di gedung High End, Jakpus. Pertemuan itu membahas evaluasi laporan dugaan kecurangan pemilu dari berbagai daerah. (Agung Pambudhy)
Jogja -

Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo menanggapi saat ditanya apakah bakal menjadi oposisi jika pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU.

"Hasilnya (penghitungan KPU) aja belum ada kok," kata Ganjar saat ditanya apakan akan menjadi oposisi, di Gedung High End, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2024).

Dilansir detikNews, pasangan Mahfud Md ini tidak memberikan komentar panjang. Dia langsung pergi memberikan salam metal dan melambaikan tangan ke awak media sembari meninggalkan Gedung High End.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menghadiri rapat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Mahfud, dan petinggi jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal peluang partainya menjadi oposisi jika pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang pada Pilpres 2024. Hasto mengatakan pihaknya masih berfokus mencermati proses rekapitulasi penghitungan suara dari KPU.

ADVERTISEMENT

"Nah, terhadap sikap-sikap politik itu, tentu saja belum tahapannya ke sana, karena tahapan saat ini adalah mencermati seluruh proses rekapitulasi penghitungan suara dari KPU yang nantinya akan dijadikan sebagai basis pengambilan keputusan terkait dengan penetapan pasangan calon terpilih," kata Hasto Kristiyanto di gedung High End, Jakarta Pusat.

Hasto menyebut tak ada istilah oposisi, melainkan berjuang di luar pemerintahan. Hasto menyinggung sikap PDIP di luar pemerintahan pasca-Pemilu 2004 dan 2009.

"Jadi, di dalam konstitusi kita, kita bukan sistem parlementer, tidak ada istilah oposisi. Dari pengalaman PDI Perjuangan 2004, 2009, posisi saat itu 2004, 2009 adalah berada di luar pemerintah, ini adalah sistem pemerintahan yang kita bangun," ujarnya.

Hasto mengatakan pihak di luar pemerintahan akan bersuara jika muncul kebijakan yang merugikan rakyat. Hasto mengatakan, jika kebijakan itu membangun kemajuan rakyat, maka pihak di luar pemerintahan juga akan mendukung.

"Di luar pemerintah artinya, ketika ada kebijakan-kebijakan yang prorakyat, membangun kemampuan bangsa ini secara agregat, secara kolektif untuk kemajuan, didukung. Tetapi, ketika ada yang berbeda misalnya, impor beras yang merugikan kepentingan petani, nah di situ menyampaikan suatu sikapnya," tuturnya.

Berdasarkan hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, perolehan suara Prabowo-Gibran mengungguli pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung oleh PDIP.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads