Salah satu keutamaan bulan Syaban adalah adanya malam Nisfu Syaban. Sebagian besar umat Islam sangat menantikan datangnya Nisfu Syaban setiap tahunnya. Lantas, kapan Nisfu Syaban 2024 akan tiba?
Seperti diketahui, Nisfu Syaban merupakan satu hari di pertengahan bulan Syaban. Tepatnya, pada tanggal 15 Syaban. Malam Nisfu Syaban sangat istimewa dan dijelaskan beberapa kali di dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Untuk memahaminya, berikut ini penjelasan terkait pengertian, jadwal, dan amalan hingga keutamaan malam Nisfu Syaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Nisfu Syaban
Nisfu Syaban ialah kata majemuk yang terambil dari kata bahasa Arab, Nisfu dan Sya'ban. Kata Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah.
Sementara itu, Syaban berarti bulan Syaban atau bulan ke-8 tahun Hijriah. Jadi, Nisfu Syaban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Syaban tahun hijriah.
Menurut laman nu.or.id, malam Nisfu Syaban adalah momen istimewa pada bulan Syaban. Sebab, di malam tersebut, Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya. Maka dari itu, malam Nisfu Syaban disebut juga sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat.
Jadwal Nisfu Syaban 2024
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Agama RI, tanggal 15 Syaban akan jatuh pada 25 Februari 2024. Perlu diketahui bahwa pergantian tanggal dalam sistem penanggalan hijriah berdasar pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
Dengan demikian, pergantian tanggal dalam penanggalan hijriah terjadi saat matahari terbenam bersamaan dengan terbitnya bulan. Jadi, kita akan memasuki tanggal 15 Syaban pada Sabtu malam tanggal 24 Februari 2024.
Amalan Nisfu Syaban
Dikutip dari laman NU Online, ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilaksanakan pada saat Nisfu Syaban. Berikut penjelasannya.
1. Memperbanyak Doa
Amalan sunnah ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW bersabda:
يَنزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ شَيْءٍ، إلَّا لِرَجُلٍ مُشْرِكٍ أَوْ رَجُلٍ فِي قَلْبِهِ شِحْنَاءٌ
Artinya, "Allah swt turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).
Di malam tersebut, banyak masyarakat yang membaca Surat Yasin tiga kali, sambil memperbanyak berdoa. Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah.
Yasin kedua diniatkan untuk tolak balak seumur hidup. Sementara Yasin ketiga diniati meminta kekayaan dan kecukupan selama hidup.
2. Membaca Syahadat Sebanyak-banyaknya
Dua kalimat syahadat termasuk dalam kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terutama pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb menyatakan:
"Seharusnya seorang muslim memanfaatkan waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan rajin membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, terutama pada bulan Syaban dan malam pertengahannya."
3. Memperbanyak Istighfar
Selain memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak baca istighfar.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Itulah sifat manusia, yang dalam kesehariannya sering kali terjatuh dalam dosa. Meskipun demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang meminta.
Oleh karena itu, tindakan meminta ampunan (istighfar) sangat ditekankan, terutama di malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam karyanya, Ithmi'nânul Qulûb, menjelaskan,
"Istighfar merupakan amalan utama yang seharusnya menjadi kebiasaan bagi umat Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti bulan Syaban dan malam pertengahannya."
"Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada bulan Syaban, dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan," tambah Sayyid Alawi.
4. Puasa Nisfu Syaban
Amalan berikutnya adalah berpuasa. Puasa di pertengahan bulan Syaban hukumnya sunnah sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah dimalamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).
Keutamaan Nisfu Syaban
Menurut penjelasan Fadillah Ulfa dalam buku 'Amalan Sepanjang Tahun', malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Malam Pengabulan Doa
Diriwayatkan dari Abu Darda RA, bahwa Nabi SAW bersabda,
لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَهْبِطُ الرَّحْمَنُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَنْظُرُ إِلَى أَعْمَالِ الْعِبَادِ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفَرِينَ وَيَتُوْبُ عَلَى التَّوَّابِينَ وَيَسْتَجِيبُ لِلسَّائِلِينَ وَيُكْفِي لِلْمُتَوَكَّلِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الضَّغَائِنِ لَا يَفْعَلُ بِهِمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ وَيَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا لِمَنْ شَاءَ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ قَاتِلِ نَفْسٍ حَرَّمَهَا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ مُشَاحِنٌ.
"Tepat pada malam Nisfu Syaban Yang Maha Pengasih (Allah) Azza wa Jalla turun ke langit bumi melihat amal para hamba- Nya. Dia pun mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampunan dari-Nya, menerima tobat orang yang bertobat, mengabulkan doa orang yang berdoa, dan memberikan kecukupan bagi yang bertawakal kepada-Nya. Membiarkan pendengki dengan kedengkian mereka dan tidak melakukan apa pun terhadap mereka (menunda azab mereka) serta mengampuni doa-doa hamba yang Dia kehendaki, kecuali (si syirik, orang yang membunuh diri (yang telah diharamkan Allah) dan pendengki"
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ.
Artinya:
"Lima malam saat doa di dalamnya tidaklah ditolak Allah: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jum'at, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha" (HR Baihaqi)
2. Malam Pengampunan Dosa
Rasulullah SAW bersabda
إِنَّ اللَّهَ لَيَطْلُعُ لَيْلَةَ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا رَجُلَيْنِ: مُشْرِكٌ وَمُشَاحِنٌ.
Artinya:
"Sesungguhnya Allah mengawasi (manusia) pada malam Nisfu Syaban, Dia mengampuni semua ahli bumi, kecuali dua orang (yang tidak mendapatkan ampunan-Nya): orang musyrik dan orang yang mendengki (pembenci)." (HR Ahmad)
3. Malam Pembebasan dari Api Neraka
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah berkata:
أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَالَ: هَذِهِ اللَّيْلَةُ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلِلَّهِ فِيهَا عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ بِعَدَدِ شُعُوْرٍ غَنَمِ كَلْبِ، لَا يَنْظُرُ اللَّهُ فِيهَا إِلَى مُشْرِكٍ وَلَا إِلَى مُشَاحِنٍ وَلَا إِلَى قَاطِع رَحِمٍ وَلَا إِلَى مُسْبِلٍ وَلَا إِلَى عَاقٍ لِوَالِدَيْهِ وَلَا إِلَى مُدْمِنِ خَمْرٍ.
Artinya:
"Jibril telah mendatangiku dan berkata, "(Wahai Muhammad!) Malam ini adalah malam Nisfu Syaban, di dalamnya Allah membebaskan manusia dari siksaan api neraka sebanyak bulu kambing Bani Kilab. Hanya beberapa orang yang tidak dilihat Allah pada malam itu: orang musyrik, orang yang di dalam hatinya memendam kebencian, orang yang memutuskan tali silaturahmi, orang sombong lagi riya, orang yang durhaka terhadap orang tua, dan pemabuk."
Demikian penjelasan mengenai Nisfu Syaban 2024, mulai dari pengertian, jadwal hingga amalan dan keutamaan. Semoga bermanfaat, Dab!
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui