- Keutamaan Bulan Syaban 1. Pembuka Bulan Ramadhan 2. Diapit Dua Bulan Mulia 3. Puasa Syaban Disenangi Rasulullah 4. Bulan Para Pembaca Al-Qur'an 5. Bulan untuk Membantu Fakir Miskin 6. Bulan Diangkatnya Amal Manusia 7. Bulan Dikabulkan Hajat 8. Bulan Berkah 9. Perubahan Arah Kiblat 10. Diturunkan Ayat Perintah Bersholawat 11. Kemuliaan Malam Nisfu Syaban
Umat Islam kini sudah memasuki bulan Syaban. Bulan ini berada di antara dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Kendati demikian, Syaban juga memiliki keutamaan yang penting untuk dipahami. Lantas, apa saja keutamaan bulan Syaban?
Seperti diketahui, bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis oleh Kemenag RI, bulan Syaban dimulai pada 11 Februari 2024. Adapun jumlah hari di bulan Syaban ini adalah 30 hari.
Keutamaan Bulan Syaban
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan di bulan Syaban untuk meraih pahala yang berlipat. Oleh karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengetahui keutamaan bulan Syaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar lebih mudah dipahami, berikut ini sejumlah keutamaan bulan Syaban yang dirangkum dari buku '32 Faidah Seputar Bulan Syaban' karya Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid.
1. Pembuka Bulan Ramadhan
Syaban merupakan bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan ini dapat diisi dengan memperbanyak ibadah puasa sebagai latihan sebelum memasuki Ramadhan.
Oleh karena itu, ibadah pada bulan Ramadhan juga dianjurkan dikerjakan di bulan Syaban. Misalnya, membaca Al-Qur'an. Dengan begitu, seorang muslim menjadi lebih siap dan mantap dalam menaati Allah di bulan suci.
Mempersiapkan diri di bulan Syaban juga dapat menghilangkan rasa berat untuk beribadah di bulan Ramadhan karena sudah dibiasakan. Hal ini seperti penjelasan Abu Bakr al-Balkhi Rahimahullah berikut ini:
قال أبو بكر البَلْخِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ: «شهر رَجَبشهر الزرع، وشهر شعبان شهر سقي الزرع، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع»
Artinya: "Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam. Bulan Sya'ban adalah bulan untuk mengairi tanaman. Sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan untuk menuai hasil panen."
2. Diapit Dua Bulan Mulia
Seperti penjelasan di atas, bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Syaban terletak di antara dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan.
Bulan rajab disebut bulan mulia karena termasuk bulan al-Haram yang di dalamnya dianjurkan untuk berpuasa. Oleh karena itu, Syaban biasanya dilalaikan orang-orang karena letaknya.
Padahal, di dalam bulan ini terdapat banyak keberkahan. Syaban menjadi tempat berlatih sebelum memasuki Ramadhan seperti yang diibaratkan dalam pernyataan Abu Bakr al-Balkhi Rahimahullahu berikut:
وقال: «مثل شهر رجب كالريح، ومثل شعبان مثل الغيم، ومثل رمضان مثل المطر
Artinya: "Perumpamaan bulan Rajab itu seperti angin, bulan Sya'ban itu seperti mendung dan bulan Ramadhan itu seperti hujan."
3. Puasa Syaban Disenangi Rasulullah
Salah satu amalan yang disenangi oleh Rasulullah SAW di bulan Syaban adalah puasa. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits dari Usamah bin Zayd RA berikut ini:
يَا رَسُولَ الله، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ؛ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa di bulan-bulan lainnya seperti Anda berpuasa di bulan Sya'ban ini? Rasulullah SAW menjawab: Karena ini bulan yang banyak dilalaikan manusia diantara Rajab dan Ramadhan. Padahal di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat saya sedang berpuasa."
Maka dari itu, Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Syaban. Seperti yang diriwayatkan Ummul Mu'minin Aisyah RA berikut:
ما رَأَيْتُ رَسُولَ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Artinya: "Tidak pernah saya melihat Rasulullah menyempurnakan puasa di suatu bulan seperti di bulan Ramadhan, dan belum pernah saya melihat beliau lebih banyak berpuasa di suatu bulan seperti berpuasa di bulan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim).
4. Bulan Para Pembaca Al-Qur'an
Keutamaan selanjutnya yaitu bulan Syaban merupakan bulannya para pembaca Al-Qur'an. Para salaf terdahulu mendedikasikan waktu di bulan Syaban untuk membaca Al-Qur'an. Dengan begitu, mereka mengatakan:
شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء
Artinya: "Bulan Sya'ban adalah bulannya para pembaca Al-Qur'an."
5. Bulan untuk Membantu Fakir Miskin
Selanjutnya, bulan Syaban juga merupakan waktu yang tepat untuk membantu fakir miskin. Dengan cara bersedekah kepada mereka agar bisa lebih kuat dalam melaksanakan puasa di bulan selanjutnya, yaitu Ramadhan.
Selain itu, bulan Syaban juga menjadi tempat untuk menunaikan zakat. Sebab, banyak yang menunda pembayaran zakat karena ingin membayarnya di bulan Ramadhan dengan anggapan pahalanya lebih besar.
Padahal, menunda-nunda zakat tidak diperbolehkan apabila telah sempurna selama satu tahun penuh. Menunda zakat ini mengandung kezaliman dan bentuk maksiat kepada Allah SWT.
Namun, zakat ini boleh disegerakan untuk dibayar sebelum waktunya. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan fakir miskin.
6. Bulan Diangkatnya Amal Manusia
Mengutip buku '32 Faidah Seputar Bulan Syaban', salah satu keutamaan bulan Syaban adalah amalan manusia diangkat kepada Allah SWT di bulan ini. Amalan yang diangkat ini merupakan kumpulan amalan umat Islam selama tahun penuh.
Amalan manusia dalam setahun terangkat keseluruhannya pada bulan Syaban. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam".
Setelahnya, barulah diangkat seluruh amalan seumur hidup ketika sudah meninggal. Pada bulan Syaban ini, Rasulullah SAW akan merasa senang jika amalannya terangkat ketika sedang berpuasa.
Sebagaimana dijelaskan dalam sabdanya berikut ini:
"Di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat saya sedang berpuasa".
Oleh karena itu, umat muslim sebaiknya meneladani Nabi SAW dengan memperbanyak puasa di bulan Syaban. Karena pada momen itu amalan lebih diterima dan derajat akan diangkat.
7. Bulan Dikabulkan Hajat
Keutamaan bulan Syaban selanjutnya adalah dikabulkannya hajat. Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ( إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا . فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا . فَيَقُوْلُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: "Dari Ali bin Abu Thalib, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:Apabila telah datang malam Nisfu Sya'ban, maka ber qiyamulailah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat) Allah turun pada malam itu ke langit yang paling bawah ketika terbenamnya matahari, kemudian Allah menyeru 'Adakah orang yang meminta maaf kepadaku, maka akan Aku ampuni. Adakah yang meminta rizqi, maka Aku akan melimpahkan rizqi kepadanya. Adakah orang yang sakit, maka akan Aku sembuhkan'. Dan hal-hal yang lain sampai terbitnya fajar".
8. Bulan Berkah
Bulan Syaban merupakan bulan yang penuh keberkahan. Dalam sebuah riwayat, dijelaskan ketika bulan Syaban tiba, Rasulullah SAW memanjatkan doa memohon keberkahan.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ
Dari Anas bin Malik, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan: "allahumma barik lana fi rajabi wa sya'ban wa barik lana fi ramadlan (ya Allah, berkahilah kami di rajab dan sya'ban dan berkahilah kami di ramadhan)" kemudian beliau bersabda: "Malam jum'at adalah mulia dan harinya terang benderang." (Ahmad 2228)
9. Perubahan Arah Kiblat
Mengutip NU Online, keutamaan bulan Syaban selanjutnya adalah terdapat peristiwa bersejarah dalam Islam. Peristiwa yang dimaksud adalah perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka'bah atas perintah Allah SWT.
Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam firmannya:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 144).
10. Diturunkan Ayat Perintah Bersholawat
Pada bulan Syaban, terjadi peristiwa bersejarah lainnya dalam dunia Islam. Peristiwa itu saat Allah SWT memerintahkan hambanya untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Ayat tersebut terdapat dalam surah al-Ahzab ayat 56. Berikut bacaan serta terjemahannya:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab Ayat 56)
11. Kemuliaan Malam Nisfu Syaban
Keutamaan pada bulan Syaban yang lain adalah di pertengahan bulan yang disebut dengan Nisfu Syaban. Nisfu Syaban merupakan hari atau malam pertengahan bulan Syaban, yakni pada 15 Syaban.
Pada bulan ini, umat Islam dapat memperbanyak amalan dengan berpuasa dan menunaikan sholat malam. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam hadits berikut:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود
Artinya: "Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)" (HR. Ibnu Majah)
Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Hibban juga dijelaskan bahwa Nisfu Syaban menjadi momen Allah SWT mengampuni seluruh penduduk Bumi. Kecuali orang-orang yang berlaku syirik atau menduakan Allah SWT dan menyimpan rasa dengki seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ والطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ
Artinya: "Allah merahmati para hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan duniawi." (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Demikian penjelasan seputar keutamaan bulan Syaban yang perlu diketahui oleh umat Islam. Semoga bermanfaat, Dab!
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas