Aplikasi Sirekap ramai jadi pembicaraan di media sosial . Hal ini disebabkan aplikasi tersebut yang tidak bisa mengedit kesalahan pembacaan scan.
Salah satu media sosial yakni di X (dulu Twitter). Dilihat dari akun X @UGM_FESS banyak yang mengeluhkan adanya gangguan pada aplikasi Sirekap. Gangguan tersebut seperti adanya kesalahan pembacaan scan.
Seperti yang disampaikan oleh akun tersebut, di mana menulis di form C tertulis 152 untuk paslon nomor 02. Tetapi sistem Sirekap justru membaca jumlahnya sebanyak 625 dan tidak bisa diedit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilu! Panik jadi KPPS. Tes App siRekap nggak bisa edit kesalahan pembacaan scan. Pasangan 02 di form C-hasil tertulis 152. Terbaca sistem 652 dan nggak bisa diedit. Udah tanya petugas KPU dan katanya gapapa masih mock up test," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja pada Minggu, (11/2/2024).
Penjelasan KPU Gunungkidul
Terkait dengan ramainya pembahasan mengenai aplikasi Sirekap tersebut, KPU Gunungkidul pun buka suara. Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan uji coba aplikasi Sirekap. Meski begitu, Asih menyampaikan, pihaknya masih belum mengetahui hasil dari uji coba tersebut.
"Hari ini dari jam 1 tadi dilakukan uji coba (Sirekap). Cuma karena situasi, saya belum lihat hasilnya. Dan ini uji cobanya masih berlangsung, belum selesai," jelas Asih kepada detikJogja melalui telepon saat ditanya perihal isu gangguan aplikasi Sirekap tersebut, Minggu (11/2) petang.
Asih melanjutkan uji coba saat ini merupakan yang kali kedua. Uji coba pertama, jelas Asih, terkait pengujian simulasi aktivasi hingga login
"Kalau kemarin uji cobanya belum ada kasus itu. Yang awal itu kan masih simulasi untuk aktivasi, bagaimana login. Ini yang uji coba kedua ini sudah praktik," katanya.
Ketika ditanya apakah terdapat uji coba lagi hingga H-1 pencoblosan, Asih menerangkan pihaknya masih menunggu arahan dari KPU RI.
"Sejauh ini perintahnya baru untuk tanggal 11 ini dari KPU RI," terangnya.
Jika ditemukan gangguan di aplikasi Sirekap, Asih menjelaskan pihaknya akan melaporkan hal tersebut.
"Ini kan aplikasi dan baru diuji coba, dilihat bagaimana jalannya si aplikasi ini apakah sudah bagus. Kalau misal ada gangguan akan kami sampaikan ke atas," pungkasnya.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang