Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut tiga jenderal mencla-mencle terkait arah dukungan di Pilpres 2024, salah satunya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Jubir Luhut, Jodi Mahardi menepisnya.
"Kami ingin menegaskan bahwa bukan sifat Menko Luhut untuk menca-mencle," kata Jodi kepada wartawan, dilansir detikNews, Rabu (7/2/2024).
Jodi menegaskan pilihan Luhut saat ini karena keinginan terhadap keberlanjutan dan penyempurnaan dari berbagai program yang berjalan di pemerintahan Jokowi. Di antaranya hilirisasi dan pemerataan infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilihan Pak Menko Luhut karena keinginan untuk melihat keberlanjutan dan penyempurnaan berbagai program dan inisiatif pemerintah saat ini termasuk upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, pembangunan infrastruktur yang merata," ujarnya.
Dia lalu menyebutkan tentang pembangunan pedesaan hingga jaminan kesehatan yang gratis. Kemudian program penguatan digitalisasi untuk memperkuat pencegahan korupsi.
"Pembangunan pedesaan untuk pemberdayaan masyarakat, jaminan kesehatan gratis yang memastikan akses bagi semua lapisan masyarakat, serta pencegahan korupsi yang diperkuat melalui digitalisasi sistem pengadaan, seperti pengimplementasian e-catalogue, simbara dan lain-lain," ucap Jodi.
Ganjar Singgung 3 Jenderal Mencla-mencle
Sebelumnya, Ganjar Pranowo berbicara terkait adanya sikap mencla-mencle dari seorang jenderal. Ganjar mengatakan sikap mencla-mencle itu tidak dapat dijadikan panutan.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya saat menghadiri deklarasi dukungan PP Polri, di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (7/2/2024). Mulanya, Ganjar menyampaikan pesan orang tuanya untuk tetap bertahan pada satu pilihan.
"Orang tua saya mengajarkan, 'kamu biasakan diri disiplin sebagai anak militer, anak polisi'. Biasakan satu pikiran perkataan dan perbuatan. Jangan jadi orang yang mencla mencle. Itu almarhum orang tua saya mengajarkan," kata Ganjar.
Ganjar menyoroti pada Pemilu 2019, ada tokoh jenderal yang mengatakan untuk tidak memilih calon tertentu karena latar belakangnya. Sedangkan, kata Ganjar, saat ini jenderal tersebut berada di kubu calon tersebut.
"Dua pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan 'dia saya yang mecat', begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, 'bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini psikologinya begini dan dipecat'. Itu mereka menyampaikan," jelasnya.
"Bahkan satu lagi mengatakan, 'hei pensiunan TNI, anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat'. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana," sambung dia.
Ditanya terpisah, Ganjar mengungkapkan jenderal-jenderal yang dimaksudnya. Di antaranya, Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar.
"Ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya dan beliau-beliau ada rekamannya menyampaikan itu," ungkapnya.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa