Viral Video Sungai Belik Jogja Meluap, Warga Keluhkan EWS Tak Berfungsi

Viral Video Sungai Belik Jogja Meluap, Warga Keluhkan EWS Tak Berfungsi

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 01 Feb 2024 19:34 WIB
Tangkapan layar di WhatsApp memperlihatkan air dari Sungai Belik Jogja yang meluap ke permukiman penduduk pada Kamis (1/2/2024).
Foto: Tangkapan layar di WhatsApp memperlihatkan air dari Sungai Belik Jogja yang meluap ke permukiman penduduk pada Kamis (1/2/2024). (dok. WhatsApp Warga Kampung Iromejan)
Jogja -

Beredar video di aplikasi perpesanan WhatsApp yang memperlihatkan Sungai Belik, Kampung Iromejan, Klitren, Gondokusuman, Kota Jogja meluap akibat hujan lebat pada Rabu (3/1). Warga pun mengeluhkan Early Warning System (EWS), atau sistem peringatan dini yang tak berfungsi saat kejadian.

Dalam video tersebut, terlihat debit air di sungai Belik tampak deras dan meninggi. Air pun masuk ke permukiman warga dengan aliran yang deras pula.

Salah seorang warga Iromejan, Yayuk Hertemtriningsih mengatakan ketinggian air mencapai 170 cm dari dasar sungai. Namun, menurutnya kondisi tersebut sudah biasa terjadi saat dilanda hujan deras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kemarin ketinggiannya biasa. Warga sudah biasa menghadapi banjir, karena selalu terjadi tiap hujan deras," jelasnya kepada wartawan, Kamis (1/2/24).

Yayuk menambahkan, akibat luapan sungai Belik tersebut, air yang menggenangi perkampungan mencapai ketinggian sekitar betis orang dewasa. Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama, kurang lebih 1 jam air sudah kembali surut.

ADVERTISEMENT

"Banjirnya itu datang dalam waktu yang cepat, tapi surutnya juga cepat," ungkap Yayuk.

Meski begitu saat kejadian itu, Yayuk menyayangkan EWS yang sejatinya sudah terpasang sejak 4 bulan lalu tidak berfungsi. Sehingga, warga sama sekali tidak mendapatkan peringatan dini saat di hulu sungai atau lereng Merapi terjadi hujan berintensitas tinggi.

"Sebelumnya sudah diujicobakan dan berfungsi normal. Tapi, kemarin saat hujan deras sampai banjir itu malah tidak berfungsi," tutur Yayuk.

"Sudah kami laporkan ke pemangku wilayah. Semoga EWS bisa segera diperbaiki, karena sekarang sudah masuk musim penghujan," lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, Aki Lukman Nor Hakim mengaku sudah mendapat laporan terkait tidak berfungsinya EWS di aliran Sungai Belik itu.

Menurutnya, EWS tersebut mengalami kendala pada koneksi internet, sehingga notifikasi potensi luapan air tidak muncul.

"Jadi, yang di Belik itu kami kembangkan dengan internet. Kalau di Gajah Wong, Code dan Winongo, masih manual, dengan radio komunikasi," jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Jogja, Kamis (1/2).

"Tapi, kejadian (banjir) kemarin sebenarnya terpantau, karena di layar kami, di Pusdalops kami itu nyala, warning juga nyala," ujar Aki menambahkan.

Aki menduga lantaran hujan yang turun intensitasnya sangat tinggi, dimungkinkan koneksi di permukiman penduduk mengalami gangguan. Terlebih hingga saat ini, pihaknya masih memakai server dari luar, atau belum terintegrasi dengan jaringan internet milik Pemkot Jogja.

"Makanya, kami akan cross check lagi dengan pihak pemasang, karena ini masalah server. Jadi, yang dikembangkan di Belik itu baru dua bulan dipasang, masih masa pemeliharaan," jelasnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads