Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran siang ini. Arah luncuran awan panas ke Kali Bebeng.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan kejadian awan panas tanggal 28 Januari 2024 teramati pukul 13:11 WIB. Kejadian itu tercatat dengan amplitudo max 21 mm, durasi 143.84 detik.
"Jarak luncur 1.500 meter ke barat daya atau arah Kali Bebeng. Visual Gunung Merapi tampak dari Babadan dan arah angin ke timur," kata Agus kepada wartawan, Minggu (28/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan dampak erupsi berupa hujan abu dan lain sebagainya. Meski demikian, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berada di radius aman erupsi Merapi.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tegasnya.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Merapi.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
(rih/ahr)












































Komentar Terbanyak
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Pandji Pragiwaksono Dituntut 50 Kerbau gegara Candaan Adat Pemakaman Toraja
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo