KPU Sleman dan Kulon Progo Digeruduk Massa Buntut Snack-Duit Transport KPPS

KPU Sleman dan Kulon Progo Digeruduk Massa Buntut Snack-Duit Transport KPPS

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 26 Jan 2024 18:03 WIB
Momen para petugas KPPS menggeruduk kantor KPU Sleman karena snack tak layak saat pelantikan, Jumat (26/1/2024)
Massa geruduk kantor KPU Sleman buntut snack KPPS disunat vendor jadi Rp 2.500 (Foto: Dok Istimewa)
Jogja -

Pelantikan petugas kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di Sleman dan Kulon Progo berbuntut panjang gegara snack dan duit transport. Kantor KPU di kedua kabupaten itu pun ramai digeruduk massa hari ini.

1. Massa Geruduk KPU Kulon Progo

Peristiwa penggerudukan itu terjadi pada Jumat (26/1/2024). Massa di Kulon Progo terdiri dari Paguyuban Dukuh se-Kulon Progo atau Madukoro mengeluhkan soal ketiadaan uang transportasi untuk petugas KPPS yang dilantik Kamis (25/1) kemarin.

"Pas pelantikan kemarin itu ya kita agak ngelus dada untuk kondisi kesejahteraan KPPS, di mana KPPS itu sebagai ujung tombak kesuksesan pemilu. Kita sebagai KPPS diminta untuk taat aturan sesuai UU pemilu tapi di sisi lain hal kami untuk kesejahteraan itu terkait pelantikan aja kami diambil sumpah itu kita hanya konsumsinya hanya snack yang sesuai anggaran seharga Rp 15 ribu, tapi kita perkirakan sekitar Rp 8 ribu, dan itu tidak ada uang transport," ujar Ketua Madukoro, Risdiyanto Dwi Atmojo saat ditemui di Kantor KPU Kulon Progo, Bendungan, Wates, Jumat (26/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risdiyanto mengaku mempersoalkan uang transportasi karena banyak petugas KPPS yang hanya pekerja lepas. Dia menyebut banyak anggota KPPS yang izin tidak bekerja untuk menghadiri pelantikan tersebut.

"Padahal KPPS itu warga yang sebagian adalah buruh harian lepas, di mana mereka izin untuk kerja. Ada yang jaga toko dan sebagainya. Tentunya kalau untuk harian tentunya mereka akan berkurang untuk hasilnya. Sehingga kalau tidak ada uang transport itu kami kasihan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hal senada juga disampaikan anggota KPPS asal Sentolo, Himawan. Dia mengaku hanya mendapat makanan ringan seharga Rp 8 ribu.

"Kemarin dari pelantikan kita cuma dapat Snack kisaran Rp 8 ribu aja. Untuk uang transport memang enggak ada," ujarnya.

Pertemuan Paguyuban Dukuh Kulon Progo dengan KPU Kulon Progo di Kantor KPU Kulon Progo, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Jumat (26/1).Pertemuan Paguyuban Dukuh Kulon Progo dengan KPU Kulon Progo di Kantor KPU Kulon Progo, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Jumat (26/1). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Dia pun membandingkannya dengan daerah lain yang menurutnya lebih sejahtera karena mendapatkan uang transportasi. Dia mengaku mempersoalkan hal ini karena hanya bekerja sebagai buruh harian lepas.

"Saya buruh harian lepas. Kadang saya di bangunan. Bisa Rp 80-100 ribu. Otomatis kalau yang anggota seperti saya meluangkan waktu juga untuk meninggalkan pekerjaan saya ikut dalam pelantikan seperti ini," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris KPU Kulon Progo, Widi Purnama menjelaskan pihaknya hanya menyediakan snack dan tanpa uang transportasi. Hal ini karena mempertimbangkan estimasi waktu pelantikan petugas KPPS.

"Kami jelaskan memang dari awal kita tidak memberikan transport untuk teman-teman KPPS yang dilantik kemarin. Kemudian kaitan dengan makan memang karena pelantikan tidak butuh waktu lama, jadi kita tidak memberikan makan siang, jadi sebatas snack aja," ujar Widi.

2. Massa Geruduk KPU Sleman

Tak jauh berbeda dengan KPU Kulon Progo, massa juga menggeruduk kantor KPU Sleman. Hal ini terkait viral snack lelayu saat pelantikan KPPS Sleman.

Belakangan diketahui dari anggaran snack Rp 15 ribu ternyata disunat hingga menjadi Rp 2.500 per orang. Massa pun menggeruduk kantor KPU Sleman dengan membawa poster bernada protes, seperti 'KPU Ketegelen', KPPS Bukan Sapi Perah', 'KPU Ngecakke Anggaran Ora Cetho', 'Konsumsi KPPS Ra Mutu !!!' dan lain sebagainya.

"Snack-nya itu dipandang umum bukan standar lagi ya kurang wajar. Maka ketika snack kurang wajar mesti pertanyaannya yang lain 'kok Sleman nggak ada transportnya'," kata Koordinator Aksi, Sukiman saat ditemui wartawan di kantor KPU Sleman, Jumat (26/1).

Ketua Paguyuban Dukuh Sleman 'Cokro Pamungkas' ini juga mengingatkan peristiwa Pemilu 2019. Kala itu, honor untuk KPPS juga terlambat cair.

"Tuntutan nanti terkait bimtek dan penyelenggaraan pemilu tanggal 14 Februari jangan sampai nanti sleman terulang lagi, salah satunya adalah keterlambatan honor kepada KPSS, yang lalu kan begitu. Untuk itu kami memberi masukan, ngelingke, karena tujuan kami pemilu terlaksana dengan sukses," tegasnya.

Snack pelantikan KPPS di Sleman yang viral disorot. Ternyata disunat dari Rp 15.000 jadi Rp 2.500.Snack pelantikan KPPS di Sleman yang viral disorot. Ternyata disunat dari Rp 15.000 jadi Rp 2.500. Foto: dok. Tangkapan layar X snack KPPS Sleman yang viral

Terpisah, Sekretaris KPU Sleman Yuyud Futrama menyebut konsumsi pelantikan KPPS sudah diserahkan ke vendor. Dia menyebut KPU menganggarkan snack seharga Rp 15 ribu namun ternyata disunat hingga Rp 2.500.

"Dalam rapat mereka menyatakan sanggup, ternyata di hari H, snack itu seharga Rp 2.500. Mereka kami panggil kami temukan Jogoboyo se-Sleman ternyata dia (vendor) menurunkan seharga Rp 2.500," kata Yuyud.

Setelahnya, pihaknya lalu memanggil pihak vendor dan memutuskan untuk berhenti kontrak. Dia juga menjelaskan tak ada anggaran transportasi saat pelantikan, namun nantinya para petugas KPPS akan diberi uang transport saat bimtek.

"Hari itu juga vendor saya berhentikan, lalu anggaran saat ini, anggaran bimtek hari ini dan ke depan kami turunkan ke sekretariat PPK," ujarnya.

"Kemudian untuk transport pelantikan memang tidak ada, dari KPU RI adanya untuk pelantikan saja. Tetapi untuk besok bimtek ada transportnya dapat makan dan snack," pungkasnya.




(ams/ahr)

Hide Ads