Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menghadiri acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani di area parkir Stadion Sultan Agung Bantul. Dalam pidatonya, Titiek bercerita soal swasembada pangan era Presiden Soeharto.
Pantauan detikJogja, Rabu (24/1/2024), acara ini juga dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam X, Pangdam Diponegoro, Kapolda DIY, dan sejumlah pejabat lain.
Backdrop di panggungnya bertulisan 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, mendukung peningkatan produksi padi dan jagung nasional'. Dalam backdrop itu juga terpampang lambang Kementerian Pertanian dan lambang Pemprov DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat memberikan sambutan, Mentan Amran mengundang Titiek Soeharto maju ke atas panggung.
"Di saat kami menteri, semua mesin pertanian yang dikirim ke Jogja itu karena usulan beliau. Kita minta dengan hormat Bu Titiek menyampaikan pesan, kesan, apa aja. Karena beliau mengajak kami datang khusus ke sini," kata Andi, Rabu (24/1/2024).
Di panggung, Titiek menyatakan terharu bisa bertemu ribuan petani dan penyuluh di DIY.
"Saya sangat terharu, mengingatkan saya kepada almarhum bapak saya Presiden Soeharto yang sangat bangga terhadap petani, penyuluh pertanian dan Babinsa," ujar Titiek.
Titiek mengatakan, Presiden Soeharto selalu menyebut penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dari keberhasilan swasembada beras pada tahun 1984. Dia bilang, Indonesia saat itu mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organization (FAO).
"Jadi mereka-mereka ini pahlawan tanpa tanda jasa. Dalam kesempatan ini saya sering pergi ke daerah-daerah juga bertemu dengan mereka. Mudah-mudahan kerja keras mereka bisa lebih dihargai pemerintah dan ditingkatkan kesejahteraannya," ucap Titiek.
"Karena saya dengar dari Pak Menteri penerimaan daripada PPL (penyuluh pertanian lapangan) dan lain-lainnya sudah ditingkatkan. Mudah-mudahan kita ke depan bisa swasembada beras dan swasembada pangan lagi," sambung dia.
Titiek berujar, swasembada pangan perlu peran pemerintah dalam hal pengadaan bibit unggul, pestisida, dan pupuk bersubsidi yang tidak terlambat datang ke para petani.
"Insyaallah dengan kerja keras kita bersama bisa mengulang kesuksesan kita di tahun-tahun sebelumnya," kata Titiek. Dia juga meminta doa dan dukungan para petani untuk maju sebagai caleg DPR RI.
"Dan dalam kesempatan yang baik ini, boleh, izin ya pak Menteri. Saya mohon doa dan dukungan dari penjenengan sedoyo (anda semua), saya akan nyaleg sebagai anggota DPR RI dari dapil DIY, mohon dukungannya," ujar Titiek.
"Kalau nanti saya terpilih dan dipercaya oleh masyarakat Jogja, saya akan memilih duduk di Komisi 4 yang membidangi pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan seperti yang sudah saya lakukan dulu tahun 2014," imbuh dia.
Setelah Titiek mengakhiri pidatonya, Mentan Amran mengungkapkan alasan dirinya meminta Titiek memberikan sambutan. Menurutnya, Titiek adalah orang yang kerap membawa nama Jogja dalam pembahasan soal pertanian.
"Kami juga selalu teringat akan mantan Presiden RI, Bapak Soeharto, yang berhasil membawa Indonesia swasembada pangan, dengan program revolusi hijaunya," kata Amran.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu