Anak Anies, Cak Imin dan Ganjar Sambangi Kulon Progo, Membatik-Diskusi

Anak Anies, Cak Imin dan Ganjar Sambangi Kulon Progo, Membatik-Diskusi

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 22 Jan 2024 22:17 WIB
Mikail Baswedan dan Rahma Arifa saat membatik di Sembung Batik Kulon Progo, DIY, Senin (22/1/2024).
Mikail Baswedan dan Rahma Arifa saat membatik di Sembung Batik Kulon Progo, DIY, Senin (22/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Anak dari para calon presiden dan calon wakil presiden menyambangi Kabupaten Kulon Progo, DIY, hari ini. Ada yang datang untuk belajar membatik, ada yang berdiskusi dengan masyarakat.

Mereka adalah Mikail Baswedan, putra dari capres nomor urut satu Anies Baswedan dan Rahma Arifa Muhaimin, putri dari cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Selain itu Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra dari capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

Mikail Baswedan dan Rahma Arifa, datang ke Kulon Progo untuk belajar membatik di Sentra Batik Sembung, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, Senin (22/1/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan malam harinya giliran Alam Ganjar yang berkunjung ke Kulon Progo untuk bertemu dan berdiskusi dengan para generasi muda. Acara ini dilangsungkan di Wates.

Mikail dan Rahma

Kepada wartawan, Rahma Arifa mengaku sengaja datang ke pembatik untuk bisa belajar langsung bagaimana cara membuat batik dari awal hingga bisa digunakan. Ini juga jadi salah satu cara untuk melestarikan seni membatik yang sudah menjadi warisan budaya Nusantara.

ADVERTISEMENT

"Batik salah satu kebudayaan Indonesia yang paling dikenal. Bukan cuma lintas daerah tapi internasional. Kita sebagai anak muda patutlah untuk belajar gimana sih nggak cuma tahu produk jadinya aja tapi gimana belaja proses nya," ujar Rahma di Sentra Batik Sembung.

Rahma mengatakan batik buatannya ini akan dipakai sebagai kenang-kenangan. Kebetulan dia dan Mikail Baswedan sudah melakoni Ekspedisi Perubahan sehingga sengaja datang ke pembatik untuk mencat oleh-oleh.

"Batik ini Rencana buat kenang-kenangan, Ekspedisi Perubahan sudah berlangsung beberapa hari, dua minggu lebih. Ini bisa jadi salah satu oleh-oleh untuk dibawa pulang. Nanti ditunjukkan ke ortu," ucap Rahma.

Sementara itu Mikail Baswedan mengaku tidak mengalami kesulitan saat coba membatik di Sentra Sembung Batik Kulon Progo. Baginya, seni adalah bentuk kreativitas sehingga tidak ada yang sulit.

"Seni nggak ada yang sulit. Seni itu soal kreativitas jadi semua aman-aman saja," ucap Mikail.

Mikail membuat batik abstrak berwujud naga. Hewan mitologi itu dipilih jadi motif karena kecintaannya terhadap naga sejak kecil.

"Dari kecil suka bikin naga karena keren, jadi (pilih) naga. Nggak ada filosofi khusus memang untuk kesenian juga ini kita lakuin bareng-bareng," ujarnya.

Batik ini rencananya akan ia berikan kepada orang tuanya terutama sang ayah, Anies Baswedan. Dia pun menyebut jika batik ini bisa saja dijadikan baju untuk dipakai sewaktu debat capres ke lima pada 4 Februari mendatang.

"Belum kepikiran sih, tapi kalau boleh pengin ngasih ke orang tua. (Nanti debat?) Bisa untuk debat, terserah untuk orang tua," ujarnya.

Alam Ganjar

Sementara itu, anak calon presiden nomor urut satu Alam Ganjar datang ke Kulon Progo untuk agenda lain. Dia bersilaturahmi sekaligus diskusi dan menampung curhatan masyarakat khususnya kaum muda.

"Tadi kita diskusi-diskusi dan dapat banget tadi ada temen-temen yang mengutarakan kesulitannya sampai mempertimbangkan untuk masih 50-50 apakah mau kuliah atau langsung kerja," ujar Alam di Cafe Tabebuya Wates, Senin (22/1) malam.

Alam Ganjar menghadiri acara diskusi di Kulon Progo, DIY, Senin (22/1/2024).Alam Ganjar menghadiri acara diskusi di Kulon Progo, DIY, Senin (22/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Menurutnya para pemuda Kulon Progo punya potensi besar untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Yang dibutuhkan sekarang adalah pemantiknya.

"Kulon Progo itu tinggal butuh pemantik aja, dari anak mudanya itu udah ada potensi tinggal kita butuh pemantik," ucapnya.

Karena itu lanjut Alam, pemuda Kulon Progo perlu diberi wadah khusus seperti creative hub untuk mengembangkan potensinya. Baik itu potensi dalam bidang akademik, seni, maupun olahraga.

"Creative hub ini teman-teman bisa dapat pendidikan formal kayak semacam classes atau workshop coaching clinic atau mereka juga ada inkubasi bisnis atau tempat studio musik seni atau tempat semacam berekreasi dan olahraga," ujarnya.




(rih/rih)

Hide Ads