Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 16 Januari 2024: Menjaga Relasi

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 16 Januari 2024: Menjaga Relasi

Santo - detikJogja
Selasa, 16 Jan 2024 04:00 WIB
Ilustrasi Rosario
Ilustrasi renungan Katolik. Foto: website kas.or.id
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Selasa 16 Januari 2024 merupakan hari biasa, Tahun Liturgi BII; Peringatan fakultatif Santa Priscila. Santa Marsellus I, Paus dan Martir. Santo Honoratus, Uskup dan Pengaku Iman; dengan warna Liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang menjaga relasi dengan Tuhan dan sesama manusia, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 16 Januari 2024

Bacaan 1 Sam. 16:1-13;

  • Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Ku tolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Ku pilih seorang raja bagi-Ku."
  • Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
  • Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kau perbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Ku sebut kepadamu."
  • Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?"
  • Jawabnya: "Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.
  • Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
  • Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
  • Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
  • Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
  • Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
  • Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
  • Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
  • Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Bacaan Mrk. 2:23-28

  • Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
  • Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
  • Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
    bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
  • Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
    jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Renungan

Hari Sabat adalah hari yang dikuduskan bagi Tuhan. Jadi, tidak ada aktivitas yang diperbolehkan saat itu. Hal itu sebenarnya tidak masalah kalau dijalankan dengan tulus dan sesuai dengan semangat kasih.

Sayangnya, orang Farisi menjadikan hari Sabat seolah lebih penting dari Allah itu sendiri. Mereka mendewakan hari Sabat lebih dari pada semangat cinta kasih. Mereka juga mengabaikan nilai sosial dari hari Sabat.

ADVERTISEMENT

Bagaimana mungkin seseorang menjalani hari Sabat namun tidak memperhatikan kesusahan sesama? Tuhan hadir dalam diri setiap manusia. Allah tidak pernah terpisah dari manusia, walaupun manusia melupakanNya.

Hari Sabat yang dikuduskan untuk menghormati Allah tidak terjadi dalam satu hari. Penghormatan kepada Allah juga bukan semata hanya pada hari Sabat itu saja, tetapi relasi dengan sesama adalah bentuk penghormatan pada Allah.

Hari Sabat sangat penting bagi manusia, tetapi tidak dengan Allah karena hari Sabat itu dibuat oleh manusia, bukan oleh Allah. Allah telah memiliki segalanya. Apa yang dibuat manusia untuk kemuliaanNya tidak terlalu penting.

Hal yang paling penting adalah bagaimana kita menjauhi laranganNya dan mengikuti perintahNya. Relasi terhadap sesama adalah wujud nyata relasi manusia dengan Allah. Sabat adalah hari yang dikhususkan bagi Allah.

Hari dimana kita mengucap syukur dan meminta berkat untuk hari-hari berikutnya. Bukan kita tidak melakukan apa pun. Tuhan juga hadir dalam setiap pekerjaan, setiap senyuman, sapaan yang kita buat setiap hari.

Bukan dalam Sabat yang manusia ciptakan. Yang dimaksud dalam Sabat adalah penyucian diri secara khusus dan utuh untuk menerima rahmat baru dalam kemanusiaan yang baru pula.

Ya Allah, yang Rahim, semoga kami tetap terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di antara sesama kami. Karena lewat sesama kami Engkau pun hadir pula, bukan dalam Sabat yang manusia ciptakan sendiri.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Selasa, 16 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads