Ratusan massa yang mengatasnamakan diri Forum Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta menggelar aksi memperingati 100 hari serangan ke Gaza, Palestina. Mereka pun menggaungkan beberapa tuntutan.
Pantauan detikJogja di lokasi, massa sudah mulai memadati kawasan Nol Kilometer Kota Jogja sejak pukul 06.00 WIB. Mereka memarkirkan sebuah truk komando tepat di tengah perempatan Nol Kilometer sebagai mimbar aksi.
Beberapa orang bergantian berorasi, sedangkan massa lainnya tampak membawa dan mengibarkan bendera Palestina. Aksi ini diikuti berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu, lansia, hingga anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan orasi, meraka juga membentangkan bendera Palestina raksasa dan menggelegar doa bersama.
Karena aksi ini, lalu lintas di sekitar lokasi pun direkayasa oleh pihak kepolisian. Penutupan jalan dilakukan di beberapa simpang menuju Nol Kilometer, seperti simpang Gedung Agung di sisi utara dan simpang Gondomanan di sisi timur.
"Genosida yang terjadi di Gaza telah berlangsung selama 100 hari lamanya. Tentu ini bukan merupakan waktu yang sebentar. Kemenkes Palestina di Jalur Gaza pada Rabu (10/1), mengumumkan sedikitnya 23.210 orang telah syahid di Jalur Gaza," jelas salah satu perwakilan massa, Ridwan Hamidi dalam orasinya, Sabtu (13/1/2024).
"Di antaranya 10.000 anak-anak, 7.000 wanita, 326 tenaga medis, 45 personil tim SAR dan 112 jurnalis. Sedangkan korban luka-luka lebih dari 59.100 orang. 70% korban adalah anak-anak dan wanita," imbuhnya.
Menurutnya, keadaan di Gaza saat ini telah mencapai titik krisis. Hal ini dibuktikan dengan beberapa alasan seperti akses makanan, air bersih, dan perawatan medis semakin sulit ditemukan.
Massa pun menyampaikan beberapa tuntutan. Berikut tuntutan meraka yang dikutip detikJogja dari keterangan tertulisnya.
- Kami menuntut untuk adanya penghentian tindakan keji dan brutal yang dilakukan oleh zionis Israel.
- Kami menuntut kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar melucuti senjata Israel.
- Kami menuntut kepada Pengadilan Internasional untuk segera mengadili Israel sebagai penjahat kemanusiaan.
- Kami mendukung penuh Pengadilan Internasional atau Mahkamah Internasional untuk mengadili Israel atas genosida yang telah dilakukan di Palestina.
- Mengingat kejahatan Amerika yang terus memberikan dukungan kepada Israel. Maka sudah selayaknya Pemerintah Indonesia mengusir duta besar Amerika Serikat. Mereka tidak layak lagi berada di Indonesia yang memegang nilai anti penjajahan.
- Terus menguatkan gerakan boikot produk pro Israel sebagaimana keputusan MUI, sebagai wujud nyata dukungan perjuangan kemerdekaan Palestina.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi