Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran sore ini. Arah luncuran awan panas ke Kali Bebeng.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan kejadian awan panas tanggal 9 Januari 2024 pukul 16.14 WIB. Tercatat amplitudo max 30 mm, durasi 152.08 detik. Terpantau arah angin saat erupsi ke barat.
"Jarak luncur 1.500 meter arah Kali Bebeng. Angin ke arah barat," kata Agus Budi dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan dampak erupsi berupa hujan abu dan lain sebagainya. Meski demikian, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berada di radius aman erupsi Merapi.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tegasnya.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Saat ini Gunung Merapi berstatus Siaga.
(rih/apu)












































Komentar Terbanyak
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Pandji Pragiwaksono Dituntut 50 Kerbau gegara Candaan Adat Pemakaman Toraja
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo