Listrik Mati Sejak Kemarin di Kampung Gunungkidul, PLN: Recovery Bertahap

Listrik Mati Sejak Kemarin di Kampung Gunungkidul, PLN: Recovery Bertahap

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 04 Jan 2024 18:50 WIB
ilustrasi mati listrik
Foto: Ilustrasi mati listrik di Gunungkidul (iStock)
Gunungkidul - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menanggapi peristiwa mati listrik hingga 27 jam di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. PLN menyatakan secara bertahap tengah memulihkannya.

Saat detikJogja mencoba meminta konfirmasi secara terpisah, Humas PLN UP3 Yogyakarta Rina Wijayanti mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan penanganan secara bertahap.

"Sampai sekarang kami masih melakukan penanganan dan recovery secara bertahap. Sebagian terdampak wilayah Bantul dan Wonosari," terangnya saat dimintai konfirmasi oleh awak media melalui telepon, Kamis (4/1) sore.

Mati Listrik 27 Jam

Sebelumnya, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, dilanda mati listrik hingga 27 jam. Mati lampu terjadi setelah kawasan tersebut dihantam hujan dan angin kencang.

"27 jam dari jam 13.17 WIB (Rabu, 3 Januari 2024) itu sampai sekarang belum nyala," jelas Lurah Kampung, Suparna kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1) pukul 16.30 WIB.

Suparna mengungkapkan, dampak dari pemadaman listrik ini, lebih dari 200 ekor ayam ternak mat. Selain itu, dia juga harus menghabiskan 93 liter solar supaya genset dengan kapasitas 41 kva bisa terus beroperasi.

"Hingga saat ini saya sudah menghabiskan 93 liter solar. Yang saya khawatirkan itu kalau sampai gensetnya jebol. Ayam kami mati sampai 200. Tidak ada listrik sepuluh menit saja, mati semua. Pokoke pusing saya, om," jelasnya.

Masyarakat Tak Bisa Nikmati Air Bersih

Selain dirinya, ujar Suparna, pengusaha lain yang memanfaatkan listrik juga terdampak. Masyarakat juga tidak dapat menikmati air bersih.

"Pengusaha lain yang menggunakan freezer itu kan dagangannya pada busuk," ujarnya.

"Masyarakat juga tidak bisa menikmati air bersih karena kan airnya melalui listrik dengan pompa air. Ini pada ngeluh juga laporan ke saya. Nah, aku isone ngopo (bisanya melakukan apa) tidak mampu berbuat banyak," ujarnya.

Suparna menyebutkan ada enam dusun terdampak mati listrik hingga saat ini. "Dusunnya Dusun Candi, Gelaran, Ngawen, Suruh, Pagerjurang, Gununggambar," ungkapnya.

Salah satu warga Padukuhan Ngawen, Rohmadi, mengungkapkan bisnis las listriknya juga terdampak. Selain itu ia merasakan kesulitan air saat listrik mati.

"Yang jelas tidak bisa kerja, air juga tidak ada. Yang paling penting lagi urusan perut. Las listrik kalau yang khusus las kan 2 ribu watt," ungkap Rohmadi kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1).

"Ya banyak kerugiannya kalau dihitung ya susah, besar ruginya," jelasnya.


(apu/apl)

Hide Ads