Listrik Mati di Kampung Gunungkidul Sejak 27 Jam Lalu Dampak Hujan Angin

Listrik Mati di Kampung Gunungkidul Sejak 27 Jam Lalu Dampak Hujan Angin

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 04 Jan 2024 17:37 WIB
Ilustrasi meteran listrik atau token listrik
Ilustrasi listrik mati (Foto: Getty Images/iStockphoto/Rattankun Thongbun)
Gunungkidul -

Hujan dan angin kencang kemarin menyebabkan aliran listrik mati di Kalurahan Kampung, Kapenewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Listrik mati sejak Rabu (3/1) siang kemarin.

Lurah Kampung, Suparna, mengungkapkan mati listrik berlangsung hingga saat ini. "27 jam dari jam 13.17 WIB (Rabu, 3 Januari 2024) itu sampai sekarang belum nyala," jelas Suparna kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1/2024) pukul 16.30 WIB.

Suparna mengaku akibat mati listrik itu lebih dari 200 ekor ayam ternak mati. Selain itu, ia telah menghabiskan 93 liter solar untuk menghidupi gensetnya yang berkapasitas 41 kva.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga saat ini saya sudah menghabiskan 93 liter solar. Yang saya khawatirkan itu kalau sampai gensetnya jebol. Ayam kami mati sampai 200. Tidak ada listrik sepuluh menit saja, mati semua. Pokoke pusing saya, om," jelasnya.

Suparna mengaku telah menghubungi pihak PLN namun masih belum mendapatkan respons. "Ini responsifnya PLN belum ada. Kita sudah lapor, sampai sekarang tidak ada informasi piye-piye. Di lingkungan sekitar itu nyala. Di sini belum nyala sama sekali," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selain dirinya, ujar Suparna, pengusaha lain yang memanfaatkan listrik juga terdampak. Masyarakat juga tidak dapat menikmati air bersih.

"Pengusaha lain yang menggunakan freezer itu kan dagangannya pada busuk," ujarnya.

"Masyarakat juga tidak bisa menikmati air bersih karena kan airnya melalui listrik dengan pompa air. Ini pada ngeluh juga laporan ke saya. Nah, aku isone ngopo (bisanya melakukan apa) tidak mampu berbuat banyak," ujarnya.

Suparna menyebutkan ada enam dusun terdampak mati listrik hingga saat ini. "Dusunnya Dusun Candi, Gelaran, Ngawen, Suruh, Pagerjurang, Gununggambar," ungkapnya.

Salah satu warga Padukuhan Ngawen, Rohmadi, mengungkapkan bisnis las listriknya juga terdampak. Selain itu ia merasakan kesulitan air saat listrik mati.

"Yang jelas tidak bisa kerja, air juga tidak ada. Yang paling penting lagi urusan perut. Las listrik kalau yang khusus las kan 2 ribu watt," ungkap Rohmadi kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1).

"Ya banyak kerugiannya kalau dihitung ya susah, besar ruginya," jelasnya.

Rohmadi mengatakan hingga sekarang masih belum ada konfirmasi dari pihak PLN terkait listrik mati itu. "Selain itu tidak ada konfirmasi dari PLN juga. Sekarang masih mati listrik," jelasnya pada pukul 16.50 WIB.

Penjelasan PLN

Dimintai konfirmasi terpisah, Humas PLN UP3 Yogyakarta Rina Wijayanti mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan penanganan secara bertahap.

"Sampai sekarang kami masih melakukan penanganan dan recovery secara bertahap. Sebagian terdampak wilayah Bantul dan Wonosari," terangnya saat dimintai konfirmasi oleh awak media melalui telepon, Kamis (4/1) sore.




(rih/apl)

Hide Ads