Waspada Lur! DIY Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan

Waspada Lur! DIY Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 04 Jan 2024 16:35 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem (Herianto Batubara/detikcom)
Foto: Ilustrasi cuaca ekstrem (Herianto Batubara/detikcom)
Kulon Progo -

Stasiun Meteorologi YIA mengimbau masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam sepekan ke depan. Cuaca ekstrem ini berupa hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

"Stasiun Meteorologi YIA menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," ujar Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M.Nurhadi dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Kamis (4/1/2024).

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung dan tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurhadi menerangkan pihaknya terus memonitor kondisi cuaca untuk mengantisipasi peningkatan cuaca ekstrem. Hasil monitoring diketahui bahwa dalam sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di DIY.

Hal ini dipicu karena empat hal. Pertama, efek Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan. Angin ini mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.

ADVERTISEMENT

"Kedua Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO), saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan di mana efeknya adalah berkontribusi terhadap penambahan uap air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah," jelasnya

Kondisi tersebut lanjut Nurhadi diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby di wilayah Jawa bagian utara. Hal ini secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.

"Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan termasuk DIY sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY," bebernya.

Adapun berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-5,5 km (level 850-500 mb) berkisar antara 70-95 % (basah). Kondisi ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY.

"Lebih dominannya (potensi hujan) terjadi pada siang hingga sore hari," ujarnya.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads