Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang-sore tadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut munculnya fenomena ini disebabkan oleh awan konvektif.
Analisis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M Nurhadi mengatakan berdasarkan pemantauan pihaknya, suhu muka air di laut Jawa dalam beberapa waktu terakhir berkisar 29-30 derajat celsius. Kondisi yang cukup hangat ini mampu meningkatkan suplai uap air ke atmosfer bumi sehingga berpotensi terbentuknya awan konvektif.
"Sehingga kaitannya lebih ke makin besarnya peluang terbentuknya awan konvektif," ucapnya saat dihubungi detikJogja, Rabu (3/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awan konvektif sendiri adalah awan tipe cumulus yang muncul karena proses konveksi akibat pemanasan radiasi surya. Energi radiasi surya yang memanasi permukaan tanah menyebabkan suhu lingkungan permukaan naik sehingga mencapai suhu konveksi, akibatnya suhu massa udara lebih tinggi dari suhu lingkungannya sehingga massa udara mampu naik ke level yang lebih tinggi.
Awan ini ditengarai jadi penyebab terjadinya cuaca buruk, seperti yang tengah melanda sebagian wilayah DIY hari ini berupa hujan dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan, pertumbuhan awan konvektif di DIY sedang menguat dalam beberapa waktu terakhir sehingga meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
"Iya, pertumbuhan awan konvektif yang kuat di wilayah Yogyakarta sekarang ini," ujar Warjono.
Selain itu, fenomena ini menjadi pertanda musim hujan telah tiba. "Iya ini sudah memasuki musim hujan," imbuhnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM