2 Maling Anjing Pakai Racun Dibekuk di Seyegan, Ini Pengakuannya

2 Maling Anjing Pakai Racun Dibekuk di Seyegan, Ini Pengakuannya

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 03 Jan 2024 12:11 WIB
Ketahuan Makan Daging Anjing di Rumahnya, Pria di Β Ini Dipenjara
Ilustrasi. Foto: iStock
Sleman -

Dua pria yang diduga pelaku pencurian anjing dengan modus menggunakan racun ditangkap anggota Polsek Seyegan, Sleman. Saat ini keduanya masih diperiksa.

Kapolsek Seyegan, AKP Yuliyanto mengonfirmasi kabar penangkapan itu. "Pelaku dua orang, laki-laki. Sementara kami amankan di Polsek dulu untuk pemeriksaan," kata Yuliyanto saat dihubungi wartawan, Rabu (3/1/2024).

Yuliyanto mengatakan, dua pelaku itu ditangkap pagi tadi oleh salah seorang anggota Polsek Seyegan yang sedang berangkat dinas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota tersebut sebelumnya sering mendengar kabar tentang pencurian anjing dengan cara diracun di wilayah Kapanewon Moyudan. Terduga pelaku disebut-sebut mengendarai motor Honda Beat warna biru tanpa pelat nomor.

"Memang beberapa waktu lalu sering dengar ada Honda Beat warna biru tanpa pelat nomor beraksi nyolong ayam sama anjing," ujar Yuliyanto.

ADVERTISEMENT

Saat sedang menuju kantor, anggota tersebut kebetulan berpapasan dengan pelaku. Kedua pelaku itu pun langsung dihentikan dan ditangkap.

"Sementara anggota kami sebelum berangkat mencurigai itu, setelah dihentikan dia ngakoni (mengakui) mencuri," ucap Yuliyanto.

"(Saat ditangkap) Bawa anjing sama ayam. Setelah ditanya, bilang diracun sama dipotas," sambungnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kedua pelaku mengakui saat itu baru melakukan pencurian anjing di daerah Kulon Progo. Polisi pun melakukan pendalaman untuk mengungkap apakah ada TKP lain.

"Dia nyolong di daerah Kulon Progo. Baru kita keler ke sana untuk memastikan TKP sebenarnya," ungkap Yuliyanto.

"Tapi di daerah Moyudan dan sekitarnya baru kami cari informasi apakah ada laporannya," imbuhnya.

Polisi pun masih mendalami apakah anjing yang dicuri itu akan dijual untuk dikonsumsi atau tidak. Polisi juga masih mendalami soal sudah sejak kapan keduanya beraksi.

"Saya belum bisa memastikan itu karena baru dikembangkan sama anggota. Apakah untuk dikonsumsi atau dijual lagi," pungkasnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads