UGM Apresiasi BEM KM Minta Maaf Usai Heboh 'Jokowi Alumnus Memalukan'

UGM Apresiasi BEM KM Minta Maaf Usai Heboh 'Jokowi Alumnus Memalukan'

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 24 Des 2023 16:01 WIB
Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023)
Foto: Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023) (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Jogja -

Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi BEM Keluarga Mahasiswa (KM) yang meminta maaf usai pemberian nominasi 'Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai kehebohan. Pemberian gelar itu dilakukan dalam sebuah diskusi terbuka dan mimbar bebas, Jumat 8 Desember 2023.

Sekretaris UGM, Andi Sandi saat dimintai konfirmasi mengatakan mengapresiasi permintaan maaf yang dilontarkan Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor.

"Statement teman-teman mahasiswa itu kami sangat appreciate karena mereka menyadari ini menyerang institusi (UGM)," kata Andi saat dihubungi detikJogja, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi menjelaskan, kampus sebenarnya tidak membatasi mahasiswa jika ingin menyampaikan pendapat. Tetapi, dia mengaku kaget karena nama UGM kemudian ikut terdampak.

Di menegaskan UGM sebagai institusi tidak boleh memihak. Sehingga dia meminta publik untuk memisahkan antara kegiatan mahasiswa dengan institusi.

ADVERTISEMENT

"Kita agak kaget juga karena menyerang institusi. Di medsos yang liar itu nempelin fotonya saya, Bu Rektor, Mas Arie, padahal sebenarnya apa yang kami lakukan hanya menyampaikan ya itu mahasiswa kami," ucapnya.

Lebih lanjut, Andi bilang permintaan maaf itu sekaligus menunjukkan para mahasiswa bisa menyadari dampak yang ditimbulkan dari sebuah aksi.

"Jadi kami appreciate apa yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa dan itu menurut saya baik, karena mereka kemudian sadar dengan reaksi dari aksi yang mereka lakukan," pungkasnya.

BEM KM UGM Minta Maaf

Sebelumnya dalam jumpa pers Kamis (21/12), Gielbran mengucapkan permintaan maaf jika nominasi 'Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan' menuai kehebohan. Dia mengakui terdapat berbagai kabar miring baik yang menerpa dirinya maupun orang tuanya.

"Kami meminta maaf apabila diskusi 'Rezim Monarki Sang Alumni: Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti' menimbulkan kegaduhan yang berdampak secara langsung kepada institusi UGM," kata Gielbran kepada wartawan.

Gielbran berkata, gelar 'Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan' diberikan sebagai kritik atas kepemimpinan Presiden Jokowi. Dia menegaskan diskusi pada 8 Desember 2023 tersebut sudah dilandasi berbagai kajian.

"Forum diskusi kemarin, merupakan agenda yang berbasis argumentasi dan kajian, yang dibuat oleh teman-teman BEM-KM UGM. Kita sudah membuat kajian, mempersiapkan kajian dan itu kita jadikan sebagai bahan bakar atau sumber argumentasi pelaksanaan diskusi," kata Gielbran saat itu.




(apu/sip)

Hide Ads