Ketua BEM KM UGM Ungkap Cerita Ketua RT Cegah 'Intel' Datangi Ortunya

Ketua BEM KM UGM Ungkap Cerita Ketua RT Cegah 'Intel' Datangi Ortunya

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 22 Des 2023 13:08 WIB
Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023)
Foto: Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor saag memeberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023) (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Jogja -

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM), Gielbran Muhammad Noor mengaku diintimidasi buntut gelar 'Alumnus Paling Memalukan' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut orang tuanya di rumah bahkan nyaris didatangi oknum mengaku intel.

Kepada awak media Kamis (21/12/2023), Gielbran mengaku peristiwa itu sempat dicegah Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Lewat cerita Pak RT, oknum mengaku intel itu meminta supaya bisa bertemu orang tua Gielbran.

"Dari ketua RT menghalau dan membatasi dan mengimbau untuk tidak usah bertemu dengan orang tua saya, sehingga tidak sampai intel-intel tersebut bertemu dengan keluarga saya, sudah mengundurkan diri dan tidak mengintervensi secara langsung," ujar Gielbran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, oknum lain disebut sempat berkunjung ke Fakultas Peternakan UGM. Oknum itu langsung mendatangi dekanat.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan wakil dekan kepada Gielbran, diketahui oknum intel itu hendak meminta data pribadinya di fakultas.

ADVERTISEMENT

"Kemudian dia memintai biodata kepada pihak akademik namun dari fakultas melarang untuk memberikan biodata karena tidak ada izin atau tidak ada surat tugas. Sehingga biodata yang diminta tidak diberikan," katanya.

Gielbran juga bercerita bagaimana dirinya mendapatkan berbagai isu miring setelah nominasi 'Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan' beredar. Salah satunya menyebut ayah dan ibunya mendaftar sebagai caleg.

"Di luar sana sempat ada isu beredar bahwa orang tua saya mendaftarkan diri sebagai calon legislatif di salah satu partai. Perlu diketahui bapak ibu saya adalah guru di salah satu kota di Jawa Tengah dan statusnya sebagai PNS. Jadi tidak mungkin terafiliasi dengan partai, anggota partai atau bahkan ikut berkontestasi dalam pemilu 2024," ujarnya.

Baliho 'Jokowi Alumnus Memalukan' itu muncul setelah BEM KM UGM menggelar diskusi publik dan mimbar bebas di kawasan bundaran Jumat (8/12).

Sekitar sepekan berselang setelah baliho dari BEM KM muncul, beredar baliho yang menyatakan 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan'. Baliho ini juga dipasang di kawasan Bundaran UGM. Namun, baliho itu juga langsung dicopot karena tak ada izin.




(apu/ams)

Hide Ads