Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons tuntutan para pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) yang menginginkan bisa berdagang kembali di selasar Malioboro. Sultan pun menegaskan tetap akan merelokasi pedagang TM2.
Tuntutan para pedagang TM2 tersebut disampaikan saat menggelar aksi di Kompleks Kepatihan, Kamis (14/12). Mereka mengeluh omzetnya menurun usai di relokasi dari selasar Malioboro ke lokasi TM2 saat ini.
"Kalau pindah kita tetap konsisten mesti pindah. Dia (para pedagang) tahu kalau di situ (lokasi TM2 sekarang) itu sementara. Tapi kan masih pindahnya mungkin 2 tahun lagi baru selesai kan kira-kira 2025," ungkap Sultan saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (15/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tetap kita konsisten pindah sana. Tetap pindah ndak ada alasan untuk bertahan (walaupun) masih tahun 2025," imbuhnya.
Selain itu, Sultan menambahkan Pemda DIY juga telah melibatkan para pedagang dalam proses pembangunan calon tempat relokasi TM2.
"Mereka (para pedagang) juga partisipasi kok dalam gambar yang kami desain. Mereka juga partisipasi bagaimana tidak ada lagi di muka toilet ada orang jualan dan sebagainya. Mereka kan tahu, pengalaman yang ada di teras 1 atau teras 2," lanjutnya.
Saat disinggung mengenai keluhan para pedagang TM2 yang mengeluh omzetnya turun drastis usai direlokasi, Sultan mengatakan, dalam berdagang tidak selamanya bisa ramai.
"Ya maunya pedagang itu maunya untung terus ning (tapi) kan ada up and down itu mesti terjadi. Pada waktu jualan itu juga ada musim ya rugi ada yang dia untung. Mosok terus maunya untung terus lha kalau kemampuan daya beli masyarakat turun kan juga ikut turun," jelas Sultan.
"Itu yang namanya dagang ya gitu naik turun ya biasa. Yang penting tidak bangkrut gitu aja. Seninya berdagang kan itu. Industri aja bisa begitu kok biasa aja bukan sesuatu yg istimewa," lanjutnya ketus.
Diberitakan, Ratusan pedagang TM2 menggeruduk kantor Paniradya Keistimewaan, Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (14/12) pagi. Ketua Koperasi Tridarma dan Paguyuban, Arif Usman mengatakan bahwa pihaknya menganggap kesejahteraan paska relokasi dari selasar ke TM 2 menurun jauh.
"Bahkan dari 100 persen pedagang paling cuma 20 persen yang merasakan pendapatannya lumayan," jelas Arif ditemui wartawan usai aksi, Kamis (14/12).
Arif pun membeberkan penurunan pendapatan yang didapat pedagang usai pindah ke TM2. Apalagi di masa liburan seperti sekarang yang menurutnya seharusnya pedagang bisa meraup untung besar.
"Kalau untuk liburan di selasar Malioboro bisa mencapai Rp 10 juta per hari omzet kotor. Sekarang di TM 2 untuk bisa Rp 500 ribu per hari pada saat liburan sangat tergantung juga teman-teman pedagang," jelas Arif.
"Kalau teman-teman yang ada di (TM2 sisi) depan bisa untuk sampai Rp 1-2 juta per hari tapi kalau yang bagian tengah dan belakang untuk bisa pelaris saja susah," imbuhnya.
(apl/sip)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...