177 Blank Spot di Gunungkidul, KPU: Aplikasi Sirekap Ada Mode Offline

Pemilu 2024

177 Blank Spot di Gunungkidul, KPU: Aplikasi Sirekap Ada Mode Offline

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 14 Des 2023 06:00 WIB
Ilustrasi transfer pulsa pengguna smartphone.
Ilustrasi Blank Spot (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
Gunungkidul -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memakai aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam Pemilu 2024 mendatang. Namun di sisi lain terdapat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di daerah yang susah sinyal alias blank spot.

Seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KPU DIY menyebut ada TPS yang berada di titik blank spot. Di antaranya di Kabupaten Gunungkidul yang terdapat 177 blank spot. KPU Gunungkidul menyebut masih akan mendata ulang.

"Sebenarnya kami masih melakukan pendataan ulang terkait blank spot ini," jelas Ketua KPU Gunungkidul Asih Nuryanti kepada wartawan, Rabu (13/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, disebutnya aplikasi Sirekap bisa memakai mode offline. "Tapi bagi saya itu bukan persoalan gitu ya karena meskipun nanti kami pakai Sirekap, Sirekap ini ada mode offline dan online," ujarnya.

Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti (tengah), Rabu (13/12/2023).Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti (tengah), Rabu (13/12/2023). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Penggunaan Sirekap itu, jelas Asih, bisa mengambil gambar saat luring atau offline, dan dapat diunggah saat mode daring atau online. "Sirekap bisa mengambil gambar dalam posisi offline dan nanti diunggah ketika berada di lokasi yang ada di sinyal," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah ada batas waktu tertentu untuk mengunggah gambar di Sirekap, Asih menjawab pihaknya mengupayakan agar pengunggahan bisa dilakukan secepat mungkin.

"Kami hanya bisa mengupayakan secepat mungkin dari selesainya penghitungan suara, selesainya rekap di TPS itu karena kemudian pengalaman (di tahun) 2020 itu kan Sirekap dipakai secara nasional yang ini mempengaruhi kecepatan aplikasinya untuk dapat merekam hal-hal yang diunggah," katanya.

Saat ditanya potensi kecurangan ketika pengunggahan gambar di Sirekap tidak dibatasi waktu, Asih menampiknya.

"Karena apa, gambar yang diambil Sirekap Mobile itu gambar asli plano hasil hitungan. Kemudian di sana itu sudah ada saksi partai, sudah ada pengawas pemilu. Bagi saya sulit untuk melakukan manipulasi terhadap rekapitulasi perolehan suara," katanya.

Asih menambahkan, blank spot adalah kondisi di mana ponsel atau gadget tidak terkoneksi dengan jaringan internet. Terkait fasilitas WiFi, jelas Asih, biasanya tersedia di balai desa.

"Fasilitas WiFi itu disediakan oleh pemerintah daerah dan biasanya itu ada di balai desa," ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY akan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam Pemilu 2024 mendatang. Namun ada satu hal yang menjadi tantangan, yakni daerah yang tak ada sinyal internet atau blank spot di DIY.

Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU DIY, Mohamad Zaenuri Ikhsan menjelaskan aplikasi Sirekap ini memudahkan petugas KPPS untuk mendistribusikan hasil rekapitulasi di TPS dengan cara mengunggah foto di aplikasi tersebut.

"Sirekap ini sudah pernah digunakan tahun 2020 ya, Pilkada," ungkap Ikhsan saat dihubungi wartawan, Rabu (13/12).

Penggunaan aplikasi tentu dibutuhkan sinyal internet. Masalah yang muncul selanjutnya yakni masih adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) di DIY yang tak terdapat sinyal internet atau sinyal internetnya lemah.

Blank Spot di DIY

Ikhsan mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait blank spot di DIY ini. Hasilnya, kurang lebih ada 199 titik blank spot di DIY, yang paling banyak terdapat di Kabupaten Gunungkidul.

"Gunungkidul itu mencapai 177 titik, Kulon Progo 17, Bantul tidak banyak (sekitar) 3, dan Sleman 2," paparnya.

KPU DIY pun menyiapkan langkah-langkah untuk menyiasati hal itu. Seperti di Sleman, dijelaskan Ikhsan, TPS blank spot nantinya bisa digeser ke titik yang ter-cover sinyal internet. Sedangkan di Gunungkidul masih dicari cara yang paling sesuai.

"Sleman itu hanya 2, di Cangkringan, kemungkinan nanti akan pindah lokasi TPS," terang Ikhsan.

"Gunungkidul kita coba cek lagi untuk provider yang masih mungkin tuh apa," lanjutnya.

Selain itu, lanjut Ikhsan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY untuk mengatasi masalah ini. Diharapkan Kominfo bisa membantu infrastruktur untuk menunjang akses internet di blank spot.

Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, selain mencari solusi dalam hal akses internet, pihaknya juga mengantisipasi masalah blank spot ini dengan dengan menyiapkan aplikasi Sirekap itu sendiri.

"Modelnya, nanti ada aplikasi online dan offline. Jadi untuk tempat-tempat yang blank spot itu yang penting difoto dulu, nanti dikirim ketika nanti ada sinyal, itu nanti langsung terkirim," tutupnya.




(rih/rih)

Hide Ads