Sarmo Pembunuh Sadis Siram Mayat Korbannya Pakai Solar Agar Tak Ketahuan

Regional

Sarmo Pembunuh Sadis Siram Mayat Korbannya Pakai Solar Agar Tak Ketahuan

Muhammad Aris Munandar - detikJogja
Senin, 11 Des 2023 19:11 WIB
Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Foto: Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Jogja -

Sarmo, pembunuh sadis yang menghabisi nyawa dua korbannya di Kecamatan Girimarto, Wonogiri, disebut menyiram mayat korbannya menggunakan solar. Hal ini bertujuan supaya bau mayat tak terdeteksi. Selain itu, dia juga tidur di atas makam korbannya berbulan-bulan.

Sarmo ditangkap setelah menghabisi kedua korbannya, Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, sekitar April 2022 dan Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, sekitar November 2021. Keduanya ditemukan sudah menjadi kerangka.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah dilansir detikJateng mengatakan, pelaku membunuh dengan cara meracuni korban menggunakan potas lewat minuman. Kemudian pelaku mengubur sendiri kedua korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siram Solar untuk Samarkan Bau Jenazah

Indra menerangkan, Sarmo mengubur mayat Sunaryo di dalam rumah. Tepatnya di bawah dipan yang dia pakai tidur sehari-hari.

"Kerangka korban (Sunaryo) ini ditemukan di belakang rumah (rumah kecil di tempat penggergajian milik Sarmo). Sebelumnya ditimbun di bawah dipan (dalam rumah) tempat pelaku tidur," kata dia saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

ADVERTISEMENT

Indra menjelaskan, Sarmo tidur di atas kuburan Sunaryo selama tiga bulan. Dia juga menyiram jenazah Sunaryo menggunakan solar supaya baunya tak terdeteksi.

"Korban (Sunaryo) ini ditimbun di bawah dipan (tempat tidur Sarmo), selama tiga bulan," kata Indra.

"Jenazah korban disiram pakai solar. Ini agar baunya (mayat) tidak tercium,"imbuh dia.

Jasad Korban Dibongkar-Tulangnya Ditumbuk karena Takut Ketahuan

Sarmo disebut membongkar sendiri kuburan korbannya karena takut aksinya ketahuan polisi. Begitu selesai dibongkar, jasad korban dibakar dan tulangnya ditumbuk.

"Digali (jenazah korban Sunaryo) setelah polisi ke sana (rumah di penggergajian). Pelaku ketakutan (takut diketahui kuburannya) kemudian digali dan dibakar. Kemudian ditumbuk (tulang yang tidak terbakar habis)," kata Indra.

Untuk diketahui, kasus pembunuhan sadis ini bisa terungkap berawal saat pelaku melakukan aksi pencurian di Kecamatan Ngadirojo. Pelaku tertangkap usai mencuri handphone dan gergaji mesin.

Sementara itu, motif pembunuhan karena faktor utang-piutang dan ekonomi. Sarmo dengan Agung Santosa mempunyai hubungan bisnis di bidang kayu. Pelaku dengan korban terlibat utang-piutang.

Sementara itu, Sarmo dengan Sunaryo mempunyai hubungan dalam hal gadai mobil. Mobil Sarmo digadai oleh Sunaryo.




(apu/apl)

Hide Ads